"

Kisruh Data Covid-19, Angka Kematian Diduga Lebih Tinggi

Warga tengah berziarah dipemakaman dengan protokol Covid-19 di TPU Jombang, di Tangerang Selatan, Banten 25 Mei 2020. Untuk melakukan ziarah kubur pada masa pandemi Covid-19, TPU Jombang menerapkan aturan saat berziarah dengan mengenakan masker, cuci tangan saat keluar masuk pemakaman serta dibatasi maksimal 5 orang dan dibatasi waktunya 10 menit bergantian dengan peziarah lainnya. TEMPO/Nurdiansah
Warga tengah berziarah dipemakaman dengan protokol Covid-19 di TPU Jombang, di Tangerang Selatan, Banten 25 Mei 2020. Untuk melakukan ziarah kubur pada masa pandemi Covid-19, TPU Jombang menerapkan aturan saat berziarah dengan mengenakan masker, cuci tangan saat keluar masuk pemakaman serta dibatasi maksimal 5 orang dan dibatasi waktunya 10 menit bergantian dengan peziarah lainnya. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia diduga lebih tinggi ketimbang laporan yang terus diperbarui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 saban sore.

Majalah Tempo edisi 4 Juli 2020, menemukan angka kematian yang selama ini disampaikan oleh juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, tidak sama dengan data yang tertera di sistem Bersatu Lawan Covid. Sistem yang diluncurkan Gugus Tugas Covid-19 itu mengintegrasikan data di rumah sakit dan laboratorium.

Misalnya pada 17 Juni lalu, Data Rumah Sakit Online yang tercantum di sistem Bersatu Lawan Covid menunjukkan jumlah pasien meninggal 10.735 orang. Sedangkan angka yang diumumkan Yurianto adalah 2.276.

Pada Jumat, 3 Juli lalu, jumlah orang meninggal akibat Covid-19 mencapai 13.885, lebih dari empat kali lipat angka kematian yang diumumkan, sebanyak 3.036. Pada data yang sama, jumlah kasus positif pun jauh lebih banyak. 

Angka kematian yang lebih tinggi itu mengikuti definisi menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Pada 11 April, WHO mendefinisikan angka kematian akibat Covid-19 adalah pasien yang terkonfirmasi positif terpapar Corona berdasarkan hasil tes laboratorium dan mereka yang meninggal dengan gejala klinis mirip kasus corona. Di Indonesia, kriteria terakhir itu meliputi orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan.

Ketika dikonfirmasi, Yurianto mengatakan informasi yang disampaikannya setiap hari merupakan data surveillance dari Public Health Emergency Operating Centre Kementerian Kesehatan dan laboratorium jejaring Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Data itu kemudian dikirimkan ke Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan untuk diverifikasi.

Ihwal tak masuknya data orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan yang meninggal, Yurianto menyebutkan WHO tak meminta data tersebut.

“Untuk apa saya laporkan sesuatu yang tidak dibutuhkan?” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 6-12 Juli 2020. “Yang dibutuhkan masyarakat itu informasi bagaimana memakai masker yang benar, cuci tangan, dan menjaga jarak,” katanya.

Baca cerita lengkap soal sengkarut data Covid-19 ini di Majalah Tempo, "Buta Data Menghadapi Corona"




Berita Selanjutnya





Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

1 jam lalu

Presiden Jokowi. TEMPO/Subekti
Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

Presiden Jokowi mengaku sempat bingung dengan istilah PSBB dan PPKM yang sempat diberlakukan saat pandemi Covid-19 melanda.


Jokowi Cerita Kebingungan Atasi Covid-19 di Awal Pandemi

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 30 Desember 2022. Pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan PPKM per 30 Januari 2022 berdasarkan kajian-kajian terkait pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin terkendali. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jokowi Cerita Kebingungan Atasi Covid-19 di Awal Pandemi

Jokowi mengaku saat itu langsung menghubungi beberapa negara yang pernah mengalami endemi dan lebih dulu terpapar Covid-19.


Tidak Divaksin Covid-19, Novak Djokovic Gagal Tampil di Miami Open

21 jam lalu

Petenis Serbia, Novak Djokovic berselebrasi setelah mengalahkan petenis Rusia, Andrey Rublev dalam babak perempat final Australia Open di Melbourne Park, 25 Januari 2023. REUTERS
Tidak Divaksin Covid-19, Novak Djokovic Gagal Tampil di Miami Open

Novak Djokovic tidak bisa mendapatkan pengecualian untuk memasuki Amerika.


Temuan Baru Asal Usul Covid-19 Mengarah ke Anjing Rakun di Cina

1 hari lalu

Rakun Fritzi bermain dengan air di rumah dokter hewan Mathilde Laininger di Berlin, Jerman, 27 Januari 2022.  memiliki akun Instagram dengan sepuluh ribu pengikut. REUTERS/Hannibal Hanschke
Temuan Baru Asal Usul Covid-19 Mengarah ke Anjing Rakun di Cina

Temuan baru asal-usul virus Covid-19, menurut WHO, berasal dari anjing rakun di pasar Cina, bukan dari kebocoran laboratorium di Wuhan.


China Cabut Kewajiban Masker di Sekolah dan Kampus

2 hari lalu

Seorang siswa yang mengenakan masker belajar di sebuah kelas sekolah menengah pertama di Yinchuan, Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China, 25 Maret 2020. Para siswa tahun terakhir sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Yinchuan kembali masuk sekolah pada Rabu 25 Maret. Xinhua/Yang Zhisen
China Cabut Kewajiban Masker di Sekolah dan Kampus

China menghapus aturan yang mewajibkan pemakaian masker terhadap peserta didik dan tenaga pengajar di dalam lingkungan sekolah atau kampus


IQAir 2022: Kualitas Udara Indonesia Membaik tapi Masih yang Terburuk se-Asia Tenggara

4 hari lalu

Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Rabu, 28 September 2022. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyiapkan tiga strategi dan 75 rencana aksi pengendalian polusi udara di wilayah DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
IQAir 2022: Kualitas Udara Indonesia Membaik tapi Masih yang Terburuk se-Asia Tenggara

Lebih dari separuh data pemantauan kualitas udara kota-kota di dunia disumbang oleh masyarakat, bukan negara atau pemerintahan


Kilas Balik 3 Tahun Lalu Menhub Budi Karya Sumadi Bertahan dari Covid-19

5 hari lalu

Setelah menjalani perawatan di RSPAD sejak 14 Maret lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan telah sembuh dari Covid-19 dan telah kembali ke kediamannya untuk menjalani isolasi mandiri. Kabar gembira ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dalam keterangan pada Rabu, 15 April 2020. Instagram/@Ulinyusron
Kilas Balik 3 Tahun Lalu Menhub Budi Karya Sumadi Bertahan dari Covid-19

Menhub Budi Karya Sumadi, 3 tahun lalu dinyatakan positif Covid-19. Melalui perawatan intensif, ia behasil sembuh.


Cina Terbitkan Lagi Semua Jenis Visa, Pertama Kali Sejak 2020

6 hari lalu

Jembatan gantung Zhangjiajie Grand Canyon di Cina, sepi turis asing karena Covid-19. Sumber: Reuters/asiaone.com
Cina Terbitkan Lagi Semua Jenis Visa, Pertama Kali Sejak 2020

Pemerintah Cina akan menerbitkan kembali semua kategori visa untuk pelancong asing mulai besok Penerbitan visa ini pertama sejak pandemi Corona.


Rakyat Jepang Enggan Copot Masker Meski Tak Wajib Lagi

6 hari lalu

Seorang wanita mengenakan masker pelindung berjalan di jalan di tengah hujan salju, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang 6 Januari 2022. REUTERS/Issei Kato
Rakyat Jepang Enggan Copot Masker Meski Tak Wajib Lagi

Aturan wajib masker di Jepang sudah berakhir sejak kemarin, namun rakyatnya tetap menggunakan penutup wajah ini. Apa sebabnya?


Kasus COVID-19 Kembali Melonjak, Iran Laporkan 15 Kematian dalam Sehari

7 hari lalu

Petugas medis beristirahat sejenak di tengah perjuangan merawat pasien virus Corona di Teheran, Iran, 28 Maret 2020. Pada Ahad (29/3), Iran mengumumkan penambahan 2.901 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan ini menjadikan total kasus sebanyak 38.309. Xinhua/IRNA
Kasus COVID-19 Kembali Melonjak, Iran Laporkan 15 Kematian dalam Sehari

Kementerian Kesehatan Iran mengatakan bahwa jumlah korban meninggal akibat COVID-19 bertambah 15 orang dalam waktu 24 jam