TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengingatkan masyarakat setempat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya kembali banjir dan tanah longsor. Sebab cuaca ekstrem diprediksi masih melanda daerah itu dalam beberapa hari terakhir ini dan ke depan.
"Hampir semua wilayah di Sigi rawan banjir dan tanah longsor," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi Asrul di Sigi, Sabtu, 27 Juni 2020.
Berdasarkan informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG), sejumlah wilayah di Sulteng berpotensi besar di guyur hujan deras disertai angin kencang.
Sigi, kata dia, termasuk daerah di Sulteng yang dalam beberapa pekan terakhir ini sering diguyur hujan lebat yang mengakibatkan terjadinya banjir dan longsor di sejumlah desa.
Beberapa waktu lalu, banjir bandang kembali menerjang Desa Omu dan Tuva di Kecamatan Gumbasa. Bencana itu sempat memutuskan jalur Palu-Kulawi selama dua hari.
Selain dua desa itu, ada juga sejumlah desa di Kecamatan Kulawi dan Dolo Selatan yang selama ini sering kali diterjang banjir bandang. Karena itu, masyarakat perlu waspada dan segera mengungsi jika terjadi tanda-tanda banjir.
Kewaspadaan terjadinya bencana alam, katanya, terutama untuk masyarakat yang tinggal di dekat daerah aliran sungai (DAS). Mereka diminta lebih berhati-hati karena banjir sewaktu-waktu terjadi saat curah hujan di hulu sungai mengalami peningkatan.