TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (Anak NKRI) menginstruksikan siaga 1 menyusul polemik Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Dalam instruksi nasional yang dibagikan oleh juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman pada Jumat petang, 26 Juni 2020, Anak NKRI menginstruksikan seluruh komponen di setiap ormas untuk mengadakan apel siaga.
"Merespons perkembangan gerombolan komunis trisila dan ekasila yang terus menerus merongrong untuk mengganti Pancasila dan mengerahkan massanya yang mengancam eksistensi Pancasila sebagai dasar negara dan indikasi bangkitnya komunis gaya baru yang akan membahayakan keselamatan bangsa Indonesia," demikian tertulis dalam pembukaan instruksi nasional tersebut.
Ada lima poin dalam instruksi tersebut. Yakni mengadakan apel siaga bagi seluruh rakyat Indonesia untuk ganyang komunis; selalu waspada dan siaga satu untuk sewaktu-waktu menghadapi serangan gerombolan trisila dan ekasila; kumandangkan jihad qital apabila serangan dilakukan oleh kaum komunis trisila dan ekasila.
Kemudian instruksi terus mensosialisasikan ciri komunis trisila dan ekasila beserta bahayanya ke seluruh pelosok daerah agar segenap rakyat Indonesia tahu dan waspada; dan agar tak pernah gentar dan ragu.
Beberapa ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi ini di antaranya FPI, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Persaudaraan Alumni 212, Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Brigade Muslim (BMI), Front TV, dan lainnya.
Aliansi ini menggelar demonstrasi menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu, 26 Juni 2020. Aksi itu diwarnai peristiwa pembakaran bendera berlogo palu-arit dan bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
PDIP merespons insiden tersebut dengan menempuh jalur hukum. Merespons hal ini, Munarman mengatakan pihaknya akan balik melaporkan pihak-pihak yang berinisiatif mengganti Pancasila menjadi trisila dan ekasila.
"ANAK NKRI akan laporkan balik terhadap oknum oknum yang menjadi inisiator mengganti Pancasila menjadi ekasila dan trisila," ujar Munarman. Namun dia tak merinci ke mana rencana pelaporan tersebut.