TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan kunci penanganan wabah Covid-19 adalah manajemen informasi.
Menurut dia, informasi yang baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan membuat masyarakat menjadi paham tentang bagaimana menangani Covid-19. Kepanikan yang melanda masyarakat semakin besar ketika banyak informasi negatif di seluruh dunia.
"Contohnya, informasi yang menimbulkan kepanikan luar biasa berasal dari berita di media seperti, Kota Wuhan di Tiongkok Bak Kota Mati atau 'Zombie Land,'" kata Achmad Yurianto melalui keterangan tertulis hari ini, Minggu, 21 Juni 2020.
Dia mencontohkan lagi soal penberitaan penanganan jenazah pasien Covid-19 di Ekuador yang tidak diperlakukan layak karena kekurangan peti jenazah. Bahkan ada berita di Amerika banyak jenazah yang tidak dimakamkan karena kekurangan petugas.
"Ini kepanikan, wajar," ucap Yurianto.
Achmad Yurianto menuturkan manajemen informasi juga dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam menyiapkan strategi penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing. Masyarakat pun bisa memanfaatkan manajemen informasi agar tidak panik.
Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan pada Sabtu, 20 Juni 2020, jumlah pednerita Covid-19 di Indonesia mencapai 45.029 orang. Dari jumlah ersebut, 17.883 pasien di antaranya sembuh dan 2.429 meninggal.