TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memberikan bantuan sosial atau bansos tunai kepada masyarakat terdampak Covid-19 di daerah terpencil setara tiga bulan sekaligus.
Kebijakan tersebut untuk menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan.
"Jadi, 3x600 ribu atau Rp 1,8 juta. Masyarakat tidak perlu bolak-balik ke loket atau kantor pos untuk mengambil bantuan," ujar Menteri Sosial Juliari Peter Batubara saat konferensi pers daring dari Kantor Presiden hari ini, Rabu, 17 Juni 2020.
Untuk daerah yang mudah dijangkau, pemberian bansos tetap dilakukan per bulan. Pemerintah telah menyalurkan tiga tahap bantuan sembako bagi masyarakat di Jabodetabek senilai Rp 600 ribu per bulan bagi setiap keluarga penerima.
Berdasarkan keputusan pemerintah, penyaluran bansos sembako Jabodetabek akan diperpanjang mulai Juli hingga Desember 2020. Namun nilainya akan berkurang menjadi Rp 300 ribu per bulan.
Menteri Juliari mengakui bahwa bansos tersebut belum seluruhnya tersalur. Untuk bansos tunai, dari tiga tahapan yang direncanakan masih masuk tahap kedua.
Realisasi per hari ini baru 73,3 persen dari target 9 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Juliari berjanji mempercepat penyaluran baik bantuan tunai maupun bantuan sosial lainnya. Dia juga sudah meminta Kantor PT Pos menambah jumlah loket dan memperpanjang waktu pelayanan dari pukul 07.00 hingga 22.000 WIB.
"Balai-balai desa dan kantor kelurahan juga sudah saya minta diberdayakan sebagai pos-pos penyaluran bantuan," ujar Mensos Juliari.