TEMPO.CO, Jakarta - Analis Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, mengungkap bahwa ada tiga akun Twitter yang pertama kali menyebarkan meme fitnah komedian Bintang Emon menggunakan sabu dan narkoba. “Search dg keyword ‘sabu’ dan ‘narkoba’ menghasilkan 3 akun yang membuat postingan yang sama persis, pada menit yang sama pula.” Ismail mencuit melalui akun @ismailfahmi, pada Selasa, 16 Juni 2020. Tempo sudah mendapat izin untuk mengutip cuitan Ismail.
Ketiga akun itu adalah @LintangHanita (2 followers), @Tiara616xxx (9 followers), dan @LiarAngsa (0 followers).
Ketiga akun menampilkan lima postingan yang sama persis dan jam yang sama, antara 22:45 sampai 22:49 WIB, Ahad, 14 Juni 2020.
Saat membuat analisis tentang Bintang Emon, ketiga akun sudah ditangguhkan. Sehingga tidak bisa ditelusuri afiliasi dan historinya, apakah ketiga akun ini pro oposisi atau pemerintah. “Jika saja akun itu tidak di-report, masih ada, bisa dianalisis link dan history cuitannya,” kata Ismail dalam keterangan terpisah kepada Tempo.
Gambar yang paling banyak dibagikan di Twitter oleh akun @Hilmi28 memperlihatkan beberapa meme yang menuding @bintangemon mengkonsumsi sabu dan narkoba.
Yang menarik, kata Ismail, peta percakapan tentang Bintang Emon menggambarkan bahwa sub cluster pro oposisi sangat kecil. Sedangkan yang besar adalah cluster netizen dan para figur publik yang menjadi top influencers mereka. Misalnya @TretanMuslim, @ernestprakasa, @mardiasih, @ficofachriza_.
Pada Senin pagi, 15 Juni, akun-akun besar seperti @pandji milik komedian Pandji Pragiwaksono dan @arie_kriting milik komedian Arie Kriting memberikan dukungan kepada akun @bintangemon, sehingga isu serangan ini makin viral. “Viralnya serangan terhadap @bintangemon bahkan telah mengalahkan volume percakapan tentang Novel Baswedan dan Gak Sengaja,” kata Ismail dalam kesimpulannya.
Email Bintang Emon diretas setelah komedian itu
menayangkan video yang menyindir tuntutan jaksa terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang dinilai terlalu rendah. Pada dasarnya Bintang menilai tuntutan itu tidak masuk akal.