INFO NASIONAL — Menjadikan para pembalak liar sebagai pemandu wisata. Inilah cara Ritno Kurniawan menghentikan pembalakan liar di Hutan Gamaran, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Menjadi pemandu wisata, mantan pembalak hutan ini bisa mendapatkan penghasilan lebih baik, hutan terjaga dan perekonomian warga desa pun ikut terdongkrak.
Cerita bermula ketika lulusan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ini pulang kampung ke Nagari (Desa) Salibutan, Lubuak Aluang, seusai tamat kuliah pada 2012. Saat itu hatinya risau melihat maraknya pembalakan liar, tepatnya di Hutan Gamaran yang merupakan hutan lindung, bagian Cagar Alam Nasional Bukit Barisan. Ia seolah tak bisa berbuat apa-apa karena sebagian masyarakat setempat menggantungkan hidupnya pada kegiatan menebang pohon di hutan.
Baca Juga:
Pemuda kelahiran Bukittinggi, 3 Mei 1986 ini menyusuri hutan, melihat-lihat kondisi sebagian hutan yang ditebang. Setelah berjam-jam di dalam hutan, ia mendapatkan hal yang tidak terduga. Di kawasan hutan lindung ini tersimpan sejumlah potensi wisata yang menawan, salah satunya Air Terjun Nyarai setinggi 8 meter yang diapit batu-batu besar dan memiliki kolam air yang jernih. Selain itu, sejumlah aliran sungai juga cocok untuk kegiatan arung jeram. Flora fauna hutannya juga sangat kaya. “Seiring tren wisata alam dan wisata desa, potensi ini sangat berpeluang untuk dikembangkan,” kata Ritno.
Tak mudah bagi penyuka fotografi dan petualangan alam ini meyakinkan warga setempat untuk sepakat dengan idenya. Sebagian warga menentang karena takut mata pencaharian mereka akan terganggu. Ritno pun tidak ingin berhadap-hadapan langsung dengan warga menghindari ketegangan yang tidak perlu. Dia pun mendekati para tokoh adat dan tokoh masyarakat berpengaruh untuk diajak berdialog dan mendiskusikan idenya.
Setelah sejumlah pertemuan formal dan informal, gagasan Ritno akhirnya diterima warga. Pada April 2013, objek wisata Air Terjun Nyarai yang harus ditempuh dengan berjalan kaki selama tiga jam, resmi dibuka. Warga yang dulunya membalak dan sudah kenal seluk beluk hutan diajarkan cara memandu wisatawan. Atas arahan dinas pariwisata setempat, Ritno juga membentuk kelompok sadar wisata Lubuk Alung Adventure.
Baca Juga:
Tak butuh lama, wisata hutan dengan daya tarik utama Air Terjun Nyarai booming. Selama Maret 2015 misalnya, lebih 8.000 ribu turis datang berkunjung. “Selain wisatawan lokal Sumatera Barat, sekitar 70 persen pengunjung berasal dari Riau. Ada juga sejumlah kecil turis asing,” kata Ritno. Untuk memandu para pelancong, ada 175 pemandu yang secara bertahap telah mendapat pelatihan.
Upaya Ritno menghentikan pembalakan liar dan menjaga kelestarian lingkungan mendapatkan sejumlah apresiasi. Salah satunya pada 2017, dia memenangkan ajang SATU Indonesia Awards kategori lingkungan hidup. Apresiasi yang rutin diselenggarakan Astra setiap tahun sejak 2010 ini memberikan penghargaan kepada para pemuda inspiratif dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.
Selain mendapatkan tropi dan hadiah, kegiatan Ritno juga mendapat pembinaan dan pemantauan dari manajemen Astra. “Saya didampingi, dibina dan dievaluasi agar kegiatan yang dilakukan bisa terus berlanjut,” kata ayah dua anak ini. Ritno juga diberi kepercayaan untuk menjalankan program Kampung Berseri Astra (KBA) di Nagari Nyarai, Nagari Pasie Laweh dan Nagari Korong Kayu Gadang.
Ke depan, Ritno bersiap untuk memperlama kunjungan wisatawan di nagari-nagari tersebut. “Diharapkan wisatawan bisa menginap untuk jangka waktu yang lama. Kami siapkan penginapan yang memadai dengan segala sarana penunjang di nagari-nagari. Wisatawan juga dapat menikmati kegiatan arung jeram, memancing atau mengamati flora dan fauna hutan,” ujarnya.
Astra mempersembahkan 11th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 bagi generasi muda yang bersemangat memberi manfaat bagi masyarakat di seluruh penjuru tanah air, seperti Ritno yang terus menjaga dan melestarikan hutan di kampungnya.
Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi bagi setiap anak bangsa yang berjuang di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, Teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.
Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2020 telah dibuka mulai 2 Maret-2 Agustus 2020. Segera daftarkan diri atau kelompokmu dalam 11th SATU Indonesia Awards 2020di website www.satu-indonesia.com atau dapat melalui submit.satuindonesia@gmail.com, dan kontak ke 081290003314. (*)