TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia akan mengunjungi basis Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia. "Usai Lebaran kami ke Johor atau Sabah," ujar Ketua Komisi Perlindungan, Masnah Sari, Sabtu (13/9)
Kunjungan ini terkait minimnya pemenuhan hak bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia baik berupa pendidikan maupun kesehatan. Menurut Masnah, di Malaysia sekolah untuk anak Indonesia hanya ada satu di Kuala Lumpur. Akibatnya banyak anak usia sekolah asal Indonesia tak mengenyam pendidikan.
Masnah melanjutkan, kemungkinan ada beberapa tempat yang dikunjungi terutama lokasi yang banyak pekerja asal Indonesia. Ia juga akan mengunjungi Sabah di mana Lembaga Swadaya Masyarakat asal Malaysia-Humanana Child Aid Society menyelenggaran pendidikan sekolah bagi anak-anak pekerja kebun kelapa sawit. "Kami akan lihat ada maksud tertentu atau tidak," tambah Masnah.
Komisi juga berencana menilai standar pendidikan yang digunakan Humana apakah berbeda jauh dengan standar kurikulum di Indonesia atau tidak. Anggota Forum Guru Tidak Tetap untuk Pendidikan Anak Tenaga Kerja Indonesia di Sabah, Khoirul Wajid di Kantor Indonesian Corruption Watch Jakarta Selasa lalu mengungkapkan 80 ribu lebih anak usia sekolah yang perada di perkebunan kelapa sawit di Sabah, Malaysia, baru 10 persen yang mengenyam pendidikan.
Dianing Sari