TEMPO.CO, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo menilai, almarhum Taufik Kiemas layak memperoleh gelar Bapak Empat Pilar MPR. Sebab, menurut Bambang, suami Megawati Soekarnoputri yang mantan Ketua MPR itulah yang melahirkan gagasan konsep lembaga legislatif ini.
"Gagasan kebangsaan almarhum Taufik Kiemas yang dibungkus dalam Empat Pilar MPR RI yang harus terus-menerus disosialisasikan merupakan senjata pamungkas bangsa Indonesia untuk tetap berdiri tegak dan berdaulat," kata Bambang dalam peringatan bulan Bung Karno dan mengenang tujuh tahun wafatnya Taufik Kiemas di Jakarta, Senin, 8 Juni 2020.
Empat Pilar MPR mengacu pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Ide Empat Pilar ini dicetuskan Taufik saat ia menjabat sebagai Ketua MPR periode 2009-2014 sebagai tindak lanjut dari kepemimpinan sebelumnya.
Bambang mengatakan, lahirnya Empat Pilar MPR tak bisa dipisahkan dari kekaguman Taufik terhadap Bung Karno. Kekaguman ini tampak dari kegiatan Taufik selama berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.
Kala itu, Taufik bergabung dengan organisasi kemahasiswaan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia yang berpatron pada Partai Nasional Indonesia di bawah kepemimpinan Bung Karno. Dengan Empat Pilar ini, menurut Bambang, Taufik ingin memastikan bahwa semangat proklamasi yang diserukan Bung Karno dan para pendiri bangsa tidak redup digerus zaman.
Baca Juga:
"Tidak mati tertiup angin globalisasi maupun badai serangan paham radikalis serta ideologi transnasional lainnya seperti komunisme, liberalisme, kapitalisme, fasisme, hingga anarkisme," katanya.
Taufik Kiemas wafat di Outram, Singapura, pada 8 Juni 2013. Ia meninggal di usia 70 tahun saat masih menjabat sebagai Ketua MPR.