Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PGRI Minta Pemerintah Buat Standar Acuan Sekolah di Masa Pandemi

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) didampingi istri Franka Franklin (kanan) dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi (kiri) memakai jaket PGRI saat acara puncak peringatan HUT ke-74 PGRI di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 30 November 2019. ANTARA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) didampingi istri Franka Franklin (kanan) dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi (kiri) memakai jaket PGRI saat acara puncak peringatan HUT ke-74 PGRI di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 30 November 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan pemerintah harus membuat standar acuan bagi pelaksanaan sekolah di masa pandemi. Kondisi yang memaksa kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring ini, kata dia, perlu lebih diatur agar tak keluar dari jalur utama pendidikan.

"Pemerintah harus membuat standar pembelajaran pada masa pandemi. Kenapa, karena beda dengan standar pembelajar pada masa normal, termasuk assesment-nya," ujar Unifah saat dihubungi Tempo, Selasa, 2 Juni 2020.

Unifah mengatakan PGRI membuat survei yang melibatkan 61 ribu responden pada akhir Mei 2020 lalu. Responden berasal dari mulai guru, siswa, juga orang tua murid. Dari pertanyaan tentang apa keinginan mereka terhadap pelaksanakaan aktivitas belajar mengajar, hasilnya antara ketiga unsur tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda.

Dari sisi orang tua siswa, Unifah mengatakan sekitar 85 persen di antaranya tak ingin sekolah dibuka dulu. Mereka khawatir anaknya terpapar saat berangkat sekolah. Adapun dari sisi siswa, 65 persen justru ingin sekolah tatap muka kembali dimulai.

Hasil lebih seimbang muncul di sisi para guru. Sebanyak 57 persen menyatakan siap jika sekolah kembali dibuka, sedangkan 43 persen justru tak yakin pembukaan sekolah akan menjamin keselamatan murid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka terbelah antara tugas dan tanggung jawab, kerinduan mengajar. Tapi di sisi lain sebagai orang tua memahami, sehingga pendapatnya terbelah," kata Unifah.

Atas dasar itu, Unifah menilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu untuk mengajak para ahli mendiskusikan bagaimana pembelajaran di rumah yang berkualitas. Ia mengatakan hal ini tak bisa diserahkan sepenuhnya kepada metode tiap guru, karena akan sangat riskan perbedaan persepsi dari masing-masing pengajar.

"Jadi kontennya, konsepnya, delievery-nya, itu harus part and parcel, jadi satu. Untuk menjadi guidance. Kalau enggak ada, kita bisa terlalu lepas," kata Unifah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebelet Wujudkan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Pemerintahan Jokowi Usulkan Gunakan Dana BOS

48 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Kebelet Wujudkan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Pemerintahan Jokowi Usulkan Gunakan Dana BOS

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran menjadi polemik karena akan gunakan dana BOS untuk pembiayaannya. Apa kata Faisal Basri dan PGRI?


Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

51 hari lalu

Ketua PGRI Unifah Rosyidi. (ANTARA/PGRI)
Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.


Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

51 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Jakarta, pada Sabtu 25 November 2023. ANTARA/Yashinta Difa
Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.


PGRI: Sekolah Harus Terapkan Mekanisme Terbuka dalam Kasus Perundungan

52 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
PGRI: Sekolah Harus Terapkan Mekanisme Terbuka dalam Kasus Perundungan

Jokowi juga sempat menyinggung kasus perundungan di sekolah dan meminta sekolah tidak menutup-nutupi kasus perundungan.


Cerita Jokowi Tak Bisa Tolak Undangan Kongres PGRI

53 hari lalu

Presiden Jokowi menghadiri Kongres XXIII PGRI 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu 2 Maret 2024. Foto: Hendrik Yaputra
Cerita Jokowi Tak Bisa Tolak Undangan Kongres PGRI

Demi menghadiri acara PGRI, Jokowi mengaku menggeser jadwal membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Palembang.


PGRI Minta Pemerintah Selesaikan Masalah Guru Honorer secara Komprehensif

53 hari lalu

Presiden Jokowi menghadiri Kongres XXIII PGRI 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu 2 Maret 2024. Foto: Hendrik Yaputra
PGRI Minta Pemerintah Selesaikan Masalah Guru Honorer secara Komprehensif

Ketua Umum PGRI, nUnifah Rosyidi mengatakan permintaan itu merupakan salah satu rekomendasi guru honorer yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.


TPN Ganjar-Mahfud Laporkan 3 Kasus ASN Diduga Dukung Prabowo-Gibran ke Bawaslu

16 Januari 2024

Anggota Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Ifdal Kasim, usai menyerahkan berkas laporan kecurangan pemilihan umum atau Pemilu ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu pada Selasa, 16 Januari 2024, di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat. Tempo/ Adil Al Hasan
TPN Ganjar-Mahfud Laporkan 3 Kasus ASN Diduga Dukung Prabowo-Gibran ke Bawaslu

Tiga kasus yang dilaporkan TPN Ganjar-Mahfud berupa dugaan ASN mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.


Balon Udara Meledak saat Perayaan Hari Guru di Bekasi, Apa Isinya?

28 November 2023

Sebuah pengendara membawa balon gas helium yang berlebihan muatan di Changde, Cina pada Maret 2009. Pemerintah Cina memperkenalkan peraturan lalu lintas mengenai muatan yang berlebihan pada tahun 2014, karena dapat membahayakan pengguna jalan lainnya. dailymail.co.uk
Balon Udara Meledak saat Perayaan Hari Guru di Bekasi, Apa Isinya?

Ada tiga jenis gas yang digunakan untuk balon udara, yakni Heliumpower (He), Hidrogen (H2), dan Karbon Dioksida (CO2).


PGRI Harap Guru Swasta yang Jadi PPPK Bisa Kembali ke Sekolah Asal

26 November 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Jakarta, pada Sabtu 25 November 2023. ANTARA/Yashinta Difa
PGRI Harap Guru Swasta yang Jadi PPPK Bisa Kembali ke Sekolah Asal

Jokowi sebelumnya menyebut 544 ribu guru honorer telah lolos seleksi menjadi ASN PPPK selama 2021-2022.


Singgung Bonus Demografi di HUT PGRI, Jokowi Sebut Tanggung Jawab Guru

25 November 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pidato di Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu, 25 November 2023. Tempo/ Adil Al Hasan
Singgung Bonus Demografi di HUT PGRI, Jokowi Sebut Tanggung Jawab Guru

Jokowi juga menyebut guru-guru harus menjadi pembimbing, motivator, mentor, sahabat, dan panutan.