TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengakui pengenalan Pancasila di kalangan muda Indonesia masih rendah. Ia mengakui pemahaman terhadap dasar negara tersebut mulai memudar. Karena itu, ia meyakini bahwa Pancasila harus dikenalkan dengan cara yang lebih baru.
"Harusnya kampanye (Pancasila) secara milenial juga. Memang kemasannya tak bisa seperti kemasan seperti dulu, paparan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), dan lain-lain," kata Tito dalam talkshow secara daring bertema Pancasila dan New Normal, yang disiarkan di YouTube Mahardihika FM, Senin, 1 Juni 2020.
Dari penilaian Tito, melunturnya pemahaman Pancasila di kalangan generasi muda ini terjadi karena kurangnya sosialiasasi, baik secara formal maupun informal. Mereka seakan tak sadar bahwa Pancasila merupakan pondasi bangsa, yang bila dilupakan akan merusak tatanan bangsa secara keseluruhan.
"Generasi Z tak punya banyak pemahaman soal itu, dan mereka larut dalam hiruk-pikuk yang kontekstual, yang update saat ini. Mereka lupa pada pijakan negara ini," kata Tito.
Atas dasar itu, Tito menilai langkah Presiden Joko Widodo untuk membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), ia nilai sangat tepat. "Karena Pancasila diaktualisasikan dan digaungkan secara masif dan dengan cara yang sangat sistematis," kata Tito.