TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad menilai ada beberapa negara Eropa yang terkesan memaksakan kebijakan New Normal. Menurut dia, hanya beberapa negara Eropa yang kurva positif Covid-19 terus melandai dan siap melakukan pelonggaran.
"Di Eropa terkesan memaksakan diri untuk melakukan pelonggaran. Walau beberapa negara kurvanya sudah melandai seperti Spanyol, Italia, termasuk juga di Swiss sudah melandai sehingga dilakukan pelonggaran," kata Muliaman dalam diskusi bersama Smart Fm, Sabtu 30 Mei 2020.
Menurut Muliaman, Covid menjadi kejadian luar biasa yang dialami semua negara. Bahkan negara besar seperti Amerika Serikat, dan juga negara-negara Eropa mengalami situasi yang tak jauh berbeda.
Muliaman menilai pada kondisi pandemi ini belum ada kepemimpinan global yang muncul. Amerika Serikat, kata dia, yang menginisiasi G20 kali ini tidak bisa memimpin karena sibuk dengan urusan di dalam negeri. Padahal di saat seperti ini, kata dia, negara-negara berkembang sangat membutuhkan.
"Amerika yang 2008 memimpin G20 hari ini tidak bisa lagi jadi inisiator karena sibuk di dalam negeri, Eropa juga demikian, jadi ada gap of leadership dalam Covid-19 ini," tuturnya.
Namun demikian sudah ada kerja sama di bidang farmasi antara Amerika dan Eropa untuk segera menemukan vaksin. "Semua bekerja keras di Eropa dan Amerika, saya kira akan ada hasilnya karena bagaimanapun situasi kita ke depan ditentukan oleh vaksin dan obat," kata dia.