TEMPO.CO, Mataram – Jumlah pasien Covid-19 di bawah usia 18 tahun di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai lebih dari 50 orang. Sampai 29 Mei 2020 kemarin, ada 35 anak balita dan 52 anak usia 6 - 18 tahun yang terkena Covid-19. Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi mengatakan semakin banyaknya kasus Covid-19 pada kelompok usia bayi dan balita maka masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap penularan penyakit tersebut.
''Karena kelompok usia ini rentan terhadap penularan penyakit,'' katanya, Jum'at 29 Mei 2020 malam. Untuk itu orang tua harus lebih perhatian terhadap kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian. Inilah dugaan kenapa jumlah balita di provinsi ini sebanyak itu.
Jumat, 29 Mei 2020, kemarin, Laboratorium Tes Cepat Molekuler (TCM) RSUD Kota Mataram, Laboratorium Polymmerase Chain Reaction (PCR) RS Universitas Mataram, dan Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark memeriksa 75 sampel warga yang menjalani perawatan dugaan terkena Covid-19. Hasilnya 13 sampel positif ulangan dan empat sampel kasus baru positif Covid-19. Selebihnya, 58 sampel negatif.
Adapun empat orang penderita baru adalah pasien nomor 591, GI, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Umasima, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD H.L. Manambai Abdulkadir. Pasien nomor 592, EP, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Desa Labu Burung, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Sumbawa.
Pasien nomor 593, TDR, perempuan, usia 28 tahun, penduduk Desa Lopok, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Sumbawa.
Sedangkan pasien keempat yaitu pasien nomor 594, BP, anak-anak laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Tatede, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 263. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa.
Menurut Lalu Gita Ariadi, adanya tambahan empat kasus baru terkonfirmasi positif, tiga tambahan sembuh baru, dan tidak ada kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sebanyak 594 orang, dengan rincian 305 orang masih positif, 279 orang sudah sembuh. ''Yang meninggal sepuluh orang,'' katanya.
Di NTB, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 1.194 orang dengan rincian 531 orang (44 persen) PDP masih dalam pengawasan, 663 orang (56 persen) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 16 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 5.559 orang, terdiri dari 228 orang (4 persen) masih dalam pemantauan dan 5.331 orang (96 persen) selesai pemantauan.
Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 5.933 orang, terdiri dari 2.174 orang (37 persen) masih dalam pemantauan dan 3.759 orang (63 persen) selesai pemantauan.
Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 60.193 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 4.089 orang (7 persen), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 56.104 orang (93 persen).
Selain itu, terdapat penambahan tiga orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu pasien nomor 84, S, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien nomor 267, S, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Dan yang ketiga adalah pasien nomor 371, B, laki-laki, usia 22 tahun, penduduk Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.