INFO NASIONAL — Kejadian longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang akibat curah hujan tinggi ditangani oleh pemerintah Kota Tangerang Selatan dan jajaran Pemerintah Pusat, yang terdiri dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kemenko Maritim dan Investasi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pada kunjungan ke TPA Cipeucang hari Sabtu, 23 Mei 2020, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany; Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko; Asisten Deputi Infrastruktur, Pertambangan dan Energi Kemenko Maritim dan Investasi, Yudi Prabangkara; serta perwakilan dari KLHK, Novrizal Taher sepakat bahwa kondisi di TPA Cipeucang akan ditangani sesegera mungkin untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya dampak ikutan, mengembalikan kondisi sungai dan normalisasi fungsi TPA.
Baca Juga:
“Kami sepakat bahwa penanganan kejadian di TPA Cipeucang akan ditangani sesegera mungkin melalui kolaborasi Pemkot dan Pemerintah Pusat. Proses penanganan sebenarnya sudah berlangsung sejak kemarin (Jumat, 22 Mei), dan hari ini akan ada penambahan alat. Total akan ada tujuh alat berat yang akan dioperasikan. Kita ingin TPA Cipeucang dapat berfungsi secara normal kembali,” ujar Airin.
Jarot Widyoko menambahkan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah clearing dan pengerukan sampah yang masuk ke sungai. “Clearing dan pengerukan harus segera dilakukan untuk mengembalikan fungsi sungai. Setelah itu, baru dilakukan langkah-langkah lanjutan, seperti penataan sheet pile dan sempadan,” ujarnya
Sementara itu, Yudi Prabangkara menambahkan bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah jangka panjang terkait dengan pengelolaan sampah, yaitu melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Baca Juga:
“Pengelolaan sampah harus dilakukan berdasarkan prinsip prospek jangka panjang. Salah satu metodenya adalah pembangunan PLTSa. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota yang dipilih untuk melaksanakan proyek ini,” katanya.
Senada, Novrizal Taher menyampaikan bahwa langkah-langkah yang dilakukan adalah dalam rangka menjaga kualitas air sungai. “Salah satu tujuan dari tindakan yang dilakukan saat ini adalah dalam rangka menanggulangi pencemaran air sungai,” ucapnya.
Airin menambahkan bahwa terkait dengan pengelolaan sampah, di tahun 2020 ini akan ada pembangunan sanitary landfill tahap 3 di TPA Cipeucang yang dananya bersumber dari anggaran Kementerian PUPR. “Semoga proses pembangunan tersebut dapat cepat selesai,” tutur Airin. (*)