TEMPO.Co, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan mudik dapat memberikan beban moral bagi orang tua di kampung halaman. “Banyak pengalaman kita terima dari kampung, akhirnya orang tua dikucilkan gara-gara terima anaknya dari Jakarta,” kata Nasaruddin dalam konferensi pers di akun Youtube BNPB, Sabtu, 23 Mei 2020.
Nasaruddin mengatakan, kehadiran pemudik dari kota besar, seperti Jakarta, membuat orang-orang di kampung halaman menjadi takut tertular Covid-19. Sebab, aktivitas mudik berpotensi membuat seseorang menjadi pembawa virus tanpa gejala.
Orang tua di kampung halaman, kata Nasaruddin, selama ini sudah hidup rukun dengan tetangganya. Tapi begitu kehadiran anaknya yang datang dari kota besar dan ada yang sakit, para tetangga bisa saja mengutuk dan mengucilkan. “Naudzubillah Min Dzalik. Jadi bukan membawa kebahagiaan tapi seperti membawa malapetaka,” katanya.
Menurut mantan Wakil Menteri Agama itu, silaturahmi bisa dilakukan lewat online di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, takbiran pun bisa dilaksanakan secara digital.
Nasaruddin Umar berharap masyarakat tetap sabar menunggu hingga keadaan lebih baik, dengan berdoa dan melakukan upaya pencegahan. “Ramadan berarti menghanguskan (sesuatu yang buruk), semoga kepergian bulan Ramadan juga menggulung habis virus Corona ini. Siapa tahu ada keajaiban atas doa yang kita panjatkan," ujar Nasaruddin.