TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menilai Kebangkitan Nasional merupakan sebuah mukjizat politik yang patut disyukuri oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, mengatakan Kebangkitan Nasional yang diprakarsai para pemuda sejak tahun 1908 telah menumbuhkan kesadaran nasional.
"Kesadaran nasional yang berlanjut dengan tercetusnya sumpah Pemuda 1928 hingga Proklamasi 17 Agustus 1945. Proses dari Kebangkitan Nasional hingga Sumpah Pemuda memperlihatkan bangsa Indonesia punya 'mukjizat politik' yang membungkam siapapun yang melawan,” kata dia, Kamis, 21 Mei 2020.
Dari Kebangkitan Nasional hingga Sumpah Pemuda, kata dia, lahir rumusan yang lebih terfokus untuk bersatu membangun negara nasional.
Memang proses tersebut, menurut Yudi, berlangsung pelan dengan benih-benih yang terlihat kecil dan sederhana, namun membuahkan kesabaran yang menghasilkan kemerdekaan Indonesia.
"Kemerdekaan bukan sekedar wilayah tertentu tetapi berlipat-lipat dari semua wilayah yang pernah diperjuangkan para pahlawan-pahlawan lokal seperti Pangeran Diponegoro, Teuku Umar, Imam Bonjol, ataupun Sultan Hasanudin,” katanya.