TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi atau Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan peluncuran produk riset dan inovasi Konsorsium Covid-19 dapat dimaknai sebagai kebangkitan inovasi Indonesia.
"Ke depannya saya berharap produk-produk hasil riset dan inovasi dalam negeri dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia tidak hanya dalam masa pandemi tapi juga kebutuhan jangka panjang," kata Bambang dalam Peluncuran Produk Kontribusi Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19, di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020.
Sebanyak 55 produk inovasi dan riset yang dibuat para peneliti Indonesia untuk menangani Covid-19. Di antaranya alat uji polymerase chain reaction (PCR), perangkat uji cepat deteksi Covid-19, ventilator, imunomodulator, plasma konvalesen, laboratorium mobile Bio-Safety Level-2, robot berbasis sinar ultraviolet, dan respirator untuk pemurnian.
Dia menuturkan pandemi ini dapat menjadi titik tolak bagi inovator-inovator Indonesia untuk membangun industri alat kesehatan dan obat yang selama ini masih banyak bergantung pada impor.
"Nantinya industri kesehatan di Indonesia bukan hanya menjadi tempat untuk manufacturing tapi juga mampu menghasilkan produk inovasi," ujarnya.
Saat ini, baik alat kesehatan maupun bahan baku obat 90 persen impor untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia.
"Saya berharap kolaborasi kegiatan riset dan inovasi yang telah dan akan dilakukan dapat membuat masyarakat kembali optimis dan positif bahwa Indonesia dapat segera melewati masa pandemi ini," ujarnya.