TEMPO.Co, Jakarta - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan ada sekitar 680 ribu orang di seluruh Indonesia telah menerima Kartu Prakerja."Total 680 ribu itu dari gelombang I sampai III," ujar Denni dalam konferensi pers daring bersama BNPB pada Selasa, 19 Mei 2020.
Denni menuturkan, dari 680 ribu peserta itu, dana Rp 3,5 juta telah ditransfer untuk mengikuti berbagai kelas pelatihan.
Namun, saat ini, ujar Denni, hanya sekitar 300 ribu peserta yang telah menerima insentif sebesar Rp 600 ribu. "Untuk dapat insentif, mereka harus menuntaskan minimal satu pelatihan, serta sudah memberikan rating dan ulasan," ucap Denni.
Sementara untuk pendaftaran peserta gelombang IV, Denni mengatakan akan dibuka pada 26 Mei 2020 mendatang.
"Jadi gelombang IV kami buka tanggal 26 Mei, setelah lebaran. Jadi setelah lebaran teman-teman bisa mainkan handphone-nya untuk join batch IV," kata Denni.
Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, menurut Denni, ada dua alasan besar kenapa manajemen Kartu Prakerja tidak segera membuka pendaftaran gelombang IV lebih cepat. Pertama, adalah untuk memberi kesempatan kepada nama-nama yang diusulkan kementerian dan lembaga untuk mendaftar.
Saat ini kementerian dan lembaga telah diminta untuk mengusulkan nama-nama calon pendaftar yang diprioritaskan dalam program tersebut. Nama itu dijaring dari masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan, maupun pekerja di sektor terdampak Covid-19, misalnya di pariwisata, industri, dan lainnya.
"Saat ini kementerian dan lembaga sudah memberikan datanya kepada kami, tetapi kami ketika memproses dengan pendaftaran yang ada di website ternyata tidak terlalu banyak yang mendaftar ke sana," ujar Denni. "Dengan memperpanjang waktu ini, kami harap bisa mulai melengkapi pendaftaran yang ada di website."