Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WNI dari Luar Negeri Cemaskan Fasilitas Karantina di Asrama Haji

image-gnews
Petugas merapikan tempat tidur calon jemaah haji di gedung D3, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memastikan keberangkatan jemaah haji gelombang pertama ke Saudi Arabia dimajukan satu hari menjadi 6 Juli 2019. ANTARA/Nova Wahyudi
Petugas merapikan tempat tidur calon jemaah haji di gedung D3, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memastikan keberangkatan jemaah haji gelombang pertama ke Saudi Arabia dimajukan satu hari menjadi 6 Juli 2019. ANTARA/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Amerika Serikat, Haris Apriyanto, menceritakan kecemasan sejumlah WNI dari luar negeri yang sudah tiba maupun yang hendak kembali ke Tanah Air. Haris mengaku mendapatkan cerita tersebut dari grup Whatsapp dan Telegram beranggotakan para WNI di Amerika Serikat yang dibuat sejak bulan lalu untuk saling berbagi informasi.

"Sejak 12 jam yang lalu, saya mendapat kabar dan dokumentasi dari peraturan yang berubah-ubah dan ketidaksiapan fasilitas karantina terpusat yang disediakan pemerintah," kata Haris ketika dihubungi, Senin, 18 Mei 2020.

Yang menjadi muasal kekhawatiran adalah lokasi karantina di Asrama Haji. Dari video-video yang dikirimkan WNI yang sudah tiba di Indonesia, Haris berpendapat Asrama Haji tidak siap dan layak dijadikan tempat karantina terpusat.

Ia menilai sanitasi kurang memadai hingga tempat tersebut bisa malah kontraproduktif dari fungsinya. Mereka khawatir, orang yang dikarantina malah menjadi rentan terinfeksi Covid-19 atau terkena penyakit lainnya seperti diare hingga demam berdarah.

"Hal ini semakin memprihatinkan jika mengingat orang yang dikarantina juga terdapat kelompok yang rentan. Misalnya ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel, bayi, dan balita," ujar Haris.

Dari video yang dibagikan, terlihat satu kamar di Asrama Haji itu berisi setidaknya delapan ranjang. Namun menurut Haris, berdasarkan penuturan rekannya, satu kamar akan diisi oleh empat orang.

"Setelah penerbangan 38 jam, diminta untuk tinggal di fasilitas seperti ini justru membuat khawatir," kata mahasiswa Master of Public Health in Global Health di University of Washington ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Haris berpendapat hal ini sebenarnya bisa diprediksi dan disiapkan jauh-jauh hari oleh pemerintah Indonesia. Sebab, masih banyak WNI di luar negeri yang hendak kembali di Indonesia.

Salah yang bisa menjadi alternatif menurut dia adalah karantina terpusat dengan biaya ditanggung oleh masing-masing individu. "Atau jika bisa tetap didukung oleh pemerintah." Kedua, pemerintah menyiapkan dan mencari fasilitas lain yang memenuhi standar kesehatan lingkungan dan sanitasi yang memadai.

Pemerintah memang memberlakukan karantina terpusat untuk WNI yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta dari luar negeri. Mereka harus menjalani serangkaian prosedur dan tes Covid-19. Sambil menunggu hasil tes, para WNI dikarantina di tempat yang telah disediakan pemerintah. Beberapa tempat yang digunakan ialah Wisma Atlet, Asrama Haji Pondok Gede, dan Asrama Haji Bekasi.

Selain lokasi karantina, Haris mengatakan health certificate juga menjadi persoalan. Beberapa orang, kata dia, bercerita bahwa health certificate tak diperiksa oleh petugas bandara. Menurut protokol yang dibuat pemerintah Indonesia, WNI yang kembali sedapat mungkin harus membawa health certificate yang menunjukkan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR.

Padahal, ujar Haris, untuk mendapatkan tes PCR sendiri amatlah sulit. Di Amerika Serikat, tes PCR harus dilakukan dengan rekomendasi dari dokter. "Kalau tidak ada gejala, cukup susah untuk tes PCR. Itu pun perlu beberapa hari menunggu hasilnya."

Haris mengatakan ia berencana pulang ke Tanah Air pada Juni mendatang. Namun ia menilai persoalan birokrasi termasuk karantina ini membingungkan dirinya dan ratusan WNI lain yang berencana kembali ke Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

1 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

1 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

4 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI yang tinggal di Iran, Israel dan Palestina untuk waspada, mengingat adanya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

4 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Imbas Serangan Iran ke Israel, WNI Disarankan Tunda Penerbangan ke Timur Tengah

4 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Imbas Serangan Iran ke Israel, WNI Disarankan Tunda Penerbangan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI untuk menunda penerbangan melalui jalur udara ke kawasan Timur Tengah.


Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

4 hari lalu

Gedung Kementerian Luar Negeri. Dok. Kemenlu
Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

Kemenlu mengimbau WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan. Apa alasannya?


Iran Serang Israel dengan Drone dan Rudal, WNI Diimbau Tunda Rencana Perjalanan ke Dua Negara Itu

4 hari lalu

Iran Serang Israel dengan Drone dan Rudal, WNI Diimbau Tunda Rencana Perjalanan ke Dua Negara Itu

Kemlu mengimbau seluruh WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan.


KBRI Tehran Imbau WNI di Iran Waspada setelah Serangan Udara ke Israel

4 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
KBRI Tehran Imbau WNI di Iran Waspada setelah Serangan Udara ke Israel

Menyusul serangan udara Iran terhadap Israel, KBRI Tehran mengimbau WNI di Iran agar waspada.


Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI untuk Tunda Perjalanan ke Iran atau Israel

5 hari lalu

Ilustrasi Paspor. TEMPO/Fardi Bestari
Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI untuk Tunda Perjalanan ke Iran atau Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk menunda perjalanan ke Iran maupun Israel jika tidak mendesak.