TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Puskesmas lebih banyak dilibatkan menanggulangi pandemi virus Corona. Ia menilai selama ini, Puskesmas belum maksimal dalam mendukung pemberantasan Covid-19.
"Puskesmas dan jaringannya bisa diaktivasi menjadi simpul dalam pengujian sampel dalam pelacakan dan dalam penelusuran kasus Covid yang ada di lingkungan wilayah itu, juga menjadi simpul pemantauan ODP maupun OTG," kata Jokowi dalam rapat terbatas, Senin, 18 Mei 2020.
Atas dasar itu, ia pun meminta agar seluruh fasilitas kesehatan di tingkat Puskesmas diperkuat. Saat ini, Jokowi mengatakan Indonesia memiliki 10.134 Puskesmas di seluruh Tanah Air dan 4 ribu di antaranya adalah Puskesmas dengan fasilitas rawat inap.
"Selain itu juga ada 4.883 dokter praktik keluarga ditambah dengan klinik-klinik Pratama yang selama ini melayani JKN. Ini betul-betul perlu diefektifkan," kata dia.
Indonesia telah mencatatkan 17.514 kasus positif Covid-19, per Ahad, 17 Mei 2020. Angka kematian pun telah menembus lebih dari seribu, yakni 1.148 jiwa. Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah diterapkan di sejumlah daerah.
Jakarta masih menjadi pusat penyebaran virus terbesar dengan angka hingga mencapai 6.010 kasus. Angka ini diikuti oleh tida daerah lain di Pulau Jawa, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, kemudian Jawa Tengah.