TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti rendahnya tingkat produktivitas pekerja Indonesia dalam orasi ilmiah acara Dies Natalis ke-56 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui telekonferensi, Sabtu, 16 Mei 2020. Kampus turut bertanggungjawab dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang bisa meningkatkan produktivitas kerja.
"Sayangnya, ketika berbicara produktivitas khususnya tenaga kerja, kita bukan yang terbaik di Asia," ujar Ma'ruf Amin via telekonferensi, Sabtu, 16 Mei 2020. Menilik laporan APO (Asian Productivity Organization) Productivity Databook 2019, posisi produktivitas pekerja Indonesia masih berada di peringkat 5 dari 10 negara ASEAN yang tergabung dalam APO.
Ma'ruf menerangkan, produktivitas per pekerja Indonesia hanya berkisar US$ 26 ribu. Sedangkan, Singapura berada di peringkat pertama dengan produktivitas per pekerja sebesar US$142.300. "Kita juga masih terpaut jauh dengan Malaysia dengan produktivitas per pekerja sebesar US$ 60 ribu atau lebih dari dua kali lipat Indonesia," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf menyebut lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi, memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kapasitasnya SDM agar dapat berkompetisi secara global.
Dalam perayaan Dies Natalis ke56 UNJ, Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa pelaksanaan dies natalis seharusnya tidak hanya dianggap sebagai selebrasi tahunan. Perayaan itu harus dimaknai dengan upaya refleksi dan evaluasi bagi sebuah perguruan tinggi.