Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesulitan Cari Makan, Orang Rimba Jambi Jadi Korban Penyerangan

Reporter

image-gnews
Anggota kelompok Orang Rimba membawa air untuk keperluan minum di tempat hunian sementara mereka di lahan perkebunan kelapa sawit warga, Pamenang, Merangin, Jambi, Selasa, 20 November 2018. Pergeseran nilai ini ditandai dengan perubahan prematur dari kebiasaan berburu menjadi pengemis, pemulung, dan pengumpul brondol kelapa sawit. ANTARA/Wahdi Septiawan
Anggota kelompok Orang Rimba membawa air untuk keperluan minum di tempat hunian sementara mereka di lahan perkebunan kelapa sawit warga, Pamenang, Merangin, Jambi, Selasa, 20 November 2018. Pergeseran nilai ini ditandai dengan perubahan prematur dari kebiasaan berburu menjadi pengemis, pemulung, dan pengumpul brondol kelapa sawit. ANTARA/Wahdi Septiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang Rimba kelompok Sikar di Sungai Mendelang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi, menjadi korban penyerangan di tengah pandemi Covid-19.

Insiden ini terjadi pada Selasa lalu, 12 Mei 2020. Koordinator Komunitas Konservasi Indonesia Warung Informasi Konservasi (KKI Warsi) Sukmareni menceritakan, delapan Orang Rimba kelompok Sikar itu hendak mengambil brondolan, buah sawit yang jatuh dari tandannya, di perkebunan milik PT Sari Adytia Loka Astra Group.

“Mereka belum ambil brondolan, terus diusir satpam,” kata Sukmareni kepada Tempo, Kamis, 14 Mei 2020.

Orang Rimba kelompok Sikar adalah Begendang, Parang, Bujang Kecik, Mak Erot, Betenda, Nenek, Natas, dan Ebun. Mereka kerap mengambil brondolan di sana, karena lahan yang dijadikan perkebunan sawit itu sebelumnya adalah hutan yang menjadi tempat tinggal mereka. Sehingga, Orang Rimba yang tak memiliki hutan harus bertahan di bawah perkebunan sawit.

Setelah diusir, Orang Rimba itu pun putar balik. Namun, petugas keamanan terus mengiringi mereka dari belakang. Menurut Sukmareni, Orang Rimba merasa kesal karena selalu diikuti walau sudah berada jauh dari lokasi perkebunan sawit.

Mulanya, Orang Rimba dan petugas keamanan ini perang mulut. Lalu terjadi lah bentrok. Orang Rimba kemudian lari ke permukiman mereka. Bentrok berlanjut setelah petugas keamanan mengajak sejumlah masyarakat desa untuk menyerang Orang Rimba.

“Pondok dan pakaian mereka dihancurkan. Satu motor Orang Rimba dibawa dan infonya ada di kantor polisi,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat pandemi ini, Sukmareni menceritakan kelompok Orang Rimba mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Pasalnya, mereka biasa berburu. Tetapi tempat penampungan hasil buruan sedang tutup karena isu virus corona ditularkan dari hewan ke manusia.

Satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan mereka adalah dengan mengambil brondolan, lalu menjualnya. Hasil penjualan itu untuk membeli beras. 

Sebagian kelompok Orang Rimba sudah mendapat bantuan sosial, namun belum merata. Itu pun, kata Sukmareni, masih belum cukup untuk kebutuhan 1 keluarga. 

Sukmareni pun berharap, pemerintah memperhatikan masyarakat adat yang sudah kehilangan hutan. Misalnya, dengan mengalokasikan lahan ke Orang Rimba untuk sumber penghidupan mereka. Sebab, konflik Orang Rimba dengan perusahaan sawit ini kerap berulang sejak 1990-an. “Konflik akan terus terjadi kalau tidak diurai,” ujarnya.

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

16 hari lalu

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Jambi untuk kunjungan kerja pada Rabu pagi, 3 April 2024.


Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

21 hari lalu

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di area acara Peresmian Pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, pada Kamis, 15 Februari 2024 di JIExpo Convention Center & Theater, Jakarta Utara. TEMPO/Adinda Jasmine
Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Penyerapan Dana Peremajaan Sawit atau PSR masih rendah.


Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

21 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

21 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.


Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

21 hari lalu

Shutterstock.
Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.


Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Rakyat Menjadi Rp 60 Juta

21 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qalbi dan jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat, di Jakarta, pada Selasa, 5 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Rakyat Menjadi Rp 60 Juta

Pemerintah naikkan dana peremajaan sawit rakyat menjadi Rp 60 juta. Berlaku mulai Mei tahun ini.


Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

21 hari lalu

Shutterstock.
Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.


Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

25 hari lalu

Ilustrasi jasa laundry. TEMPO/Fahmi Ali
Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

Polisi menangkap tersangka perusakan toko laundry berinisial J, 41 tahun, di daerah Jambi.


Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

26 hari lalu

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta (Dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto (tiga dari kiri) dan Kapolres Tebo I Wayan Arta (empat dari kanan) menyampaikan keterangan pers terkait hasil penyidikan kasus penganiayaan santri di Tebo, Sabtu, 23 Maret 2024. Foto: ANTARA/Tuyani.
Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.


PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

26 hari lalu

PT. Timah (ANTARA)
PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.