TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil mengatakan relaksasi transportasi yang dilakukan pemerintah pusat merugikan jika dilihat dari sisi daruat kesehatan. Sebab masih ada pasien positif Covid-19 di terminal-terminal bus kota.
"Walau mengaku membawa surat tugas sesuai yang dianjurkan, kami temukan 1 persen positif dari 300 sampling," katanya dalam diskusi Mengamankan Lebaran di Tengah Pandemi di program Ngobrol @Tempo, Kamis, 14 Mei 2020.
Seperti diketahui Kementerian Perhubungan mengizinkan beberapa kelompok masyarakat, seperti pejabat negara, pekerja di sektor penting, mahasiswa repatriasi, dan masyarakat umum dengan kepentingan mendesak untuk berpergian di tengah masa pandemi corona ini. Namun agar bisa berpergian, mereka wajib menunjukkan surat tugas, surat bebas virus corona, dan keterangan lainnya yang relevan.
Selain itu, tutur Emil, sudah ada 360 ribuan pemudik yang curi start dan berhasil masuk ke Jawa Barat. Sejumlah pemudik pun diketahui positif Covid-19.
Menurutnya sebanyak 200 ribu orang kembali ke Jawa Barat sebelum pemerintah pusat memberlakukan larangan mudik. Adapun 160 ribu orang lainnya datang setelah kebijakan itu keluar.
Emil menjelaskan hasil tes acak yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menemukan ada pemudik yang positif Covid-19. "Pemudik yang dari luar negeri positif Covid-nya rata-rata 3 persen dari jumlah yang pulang. Kalau dari dalam negeri, Jakarta Raya, kami temukan rata-rata 1 persen positif," katanya.