Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kementan Dorong Pengembangan Sistem Logistik Pangan Nasional

image-gnews
Kementan Dorong Pengembangan Sistem Logistik Pangan Nasional.
Kementan Dorong Pengembangan Sistem Logistik Pangan Nasional.
Iklan

INFO NASIONAL  Kondisi ketersediaan pangan pokok secara nasional terpantau aman dan terkendali di tengah pandemi Covid-19 dan menjelang Idul Fitri. Namun, kondisi ketersediaan pangan di tiap provinsi tidak sama, dalam hal ini ada daerah yang surplus dan defisit. Untuk itu, mengembangkan sistem logistik pangan sangat penting guna menjamin kelancaran distribusi pangan yang terjangkau dan merata ke seluruh wilayah Indonesia.

"Kita perlu memikirkan sistem logistik pangan tidak hanya di masa Covid tetapi juga pasca Covid, kita punya strategi pengembangan sistem logistik nasional," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Agung Hendriadi dalam diskusi daring The 11th Strategic Talk bertema “Mengamankan Logistik Pangan di Masa Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor, pada Senin, 11 Mei 2020.

Menurut Agung, sistem logistik pangan nasional yang kuat harus bertumpu pada empat strategi, yaitu peningkatan produksi, perbaikan sistem distribusi, pengembangan kelembagaan dan mendorong konsumsi pangan lokal.

Ditambahkan Agung, kelembagaan distribusi pangan harus diperkuat dan dikelola oleh BUMN sebagai national hub dan BUMD sebagai regional hub yang dilakukan dengan pengendalian bersama oleh stakeholder terkait.

Sementara itu, guru besar IPB, Yandra Arkeman mengatakan, perlunya sistem logistik pangan yang menjamin akurasi, presisi, real time dan transparan. Pentingnya sistem logistik pangan ini dianalogikan seperti GPS yang mampu memetakan wilayah yang padat dan lancar.

“Pentingnya sistem informasi logistik pangan ini, menjadi GPS dalam aliran pangan dari daerah surplus ke defisit. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah sistem logistik pangan presisi tinggi,” ujar Yandra.

Lebih lanjut, Agung menuturkan bahwa pihaknya rutin melakukan pemantauan ketersediaan pangan di seluruh provinsi. Menurutnya, setiap minggu dilakukan pemantauan melalui video conference bersama Kepala Dinas Pangan serta melakukan quickcount ketersediaan pangan. “Sehingga kita tahu cabai di suatu provinsi itu minggu depan tersedia atau tidak, kalau tidak tersedia kita lakukan intervensi," ucapnya.

Dia juga menegaskan pentingnya meningkatkan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dan juga lumbung pangan masyarakat (LPM). Terlebih, berdasarkan BMKG, Indonesia akan menghadapi musim kering pada akhir Juni sampai Agustus yang akan berpengaruh terhadap produksi pangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika kita bisa kelola dengan baik dan menyiapkan CPPD dan LPM, sekarang inilah momentumnya untuk melewati musim kering yang akan kita hadapi ke depan," kata Agung.

Selain menggenjot produksi, dalam strategi pengembangan sistem logistik pangan nasional, Agung menekankan pentingnya mendorong pengembangan pangan lokal. Hal ini penting mengingat pandemi ini memaksa setiap negara untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan cenderung menahan ekspor produk pangannya. 

"Sumber karbohidrat misalnya, tidak hanya beras, itu banyak, jadi lupakan pangan impor, konsumsi produk pangan lokal kita, produksinya kita tingkatkan,” tuturnya.

Agung juga mengungkapkan pihaknya mengembangkan industri pangan lokal dengan fokus pada pengembangan tepung lokal. Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) yang dimaksud Agung mempunyai tujuan untuk mengurangi penggunaan terigu yang sepenuhnya berasal dari impor.

"Tujuannya sederhana, kita punya grand design untuk mengurangi impor gandum 10 juta per tahun, itu kita ingin gantikan 10 persen saja dengan tepung lokal kita," ujarnya.

Selaras dengan Agung, Guru besar IPB, Muhammad Firdaus menyampaikan, pangan lokal sangat penting sebagai salah satu komponen dari strategi pengembangan sistem logistik pangan nasional.

Pandemi ini, menurut Firdaus, melahirkan pola baru konsumsi pangan yang lebih berimbang (new diet). Karena itu, dia menyebut dua skenario diversifikasi pangan, yaitu diversifikasi pangan karbohidrat non-beras saja dan diversifikasi ke sumber pangan non karbohidrat seperti kacang, protein hewani, sayur dan buah.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.