TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo mengatakan angka okupansi di rumah sakit rujukan Covid-19 terus menurun dalam bebrapa waktu belakangan. Hal ini, menurut dia, menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah pasien positif yang sembuh semakin besar.
"Ini menunjukkan bahwa jumlah pasien yang sembuh semakin banyak. Kemudian pasien yang baru untuk dirawat juga semakin sedikit," kata Doni seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo lewat telekonferensi, Senin, 11 Mei 2020.
Menurut Doni data di Rumah Sakit Fatmawati terisi 22 kasur dari total ketersediaan 84 kasur. Artinya yang terisi hanya 26,2 persen. Rumah Sakit Mintoharjo terisi 18 pasien dari 58 kasur yang tersedia, Rumah Sakit Polri Sutanto terisi 65 dari 240 kasur, dan RSUD Pasar Minggu terisi 13 dari 168 kasur.
Selain itu, Rumah Sakit Persahabatan terisi 40 dari 171 kasur, Rumah Sakit Pelni terisi 89 dari 163 kasur, RSUD Tarakan terisi 53 dari 151 kasur, RSKD Duren Sawit terisi 46 dari 204 kasur, RSPI Sulianti Saroso terisi 26 dari 36 kasur, RS Pertamina Jaya terisi 34 dari 155 kasur, RSUD Tugu Koja terisi 13 dari 69 kasur, dan RSUD Cengkareng terisi 67 dari 154 kasur. "Kalau ini bisa kita pertahankan, otomatis kita bisa mengurangi saudara-saudara kita yang sakit berat dan kronis," kata Doni.
Doni tak memungkiri bahwa secara nasional tren kasus konfirmasi positif masih mengalami peningkatan. Namun hal tersebut terjadi karena kemampuan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas tes semakin besar.
Kapasitas tes yang besar itu disasarkan pada Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan juga Orang Tanpa Gejala (OTG), serta mereka yang memiliki kontak erat. "Jadi kalau setiap hari kita lakukan testing dengan jumlah yang banyak maka sangat mungkin yang terkonfirmasi positif juga sangat banyak," kata Doni.