TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 , Achmad Yurianto, enggan mengomentari secara gamblang maksud Presiden Joko Widodo ihwal keharusan masyarakat berdamai dengan Covid-19.
"Kalau dibaca dengan baik (pemberitaan yang beredar), maksud damai Presiden sudah jelas di sana," ujar Yurianto melalui pesan teks pada Kamis, 7 Mei 2020.
Jokowi sebelumnya mengatakan pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera turun. Namun, beberapa ahli mengatakan ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.
"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya. Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata Jokowi dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis, 7 Mei 2020.
Untuk itu, Jokowi meminta kesadaran masyarakat untuk tetap membatasi diri dan tidak berkumpul dalam skala besar.
"Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti dengan disiplin protokol kesehatan. Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan. Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," ujar Jokowi.
ANDITA RAHMA | DEWI NURITA