TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia dan Direktur Eksekutiif Indonesia Political Review Ujang Komarudin memperkirakan elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) akan tergerus jika kubu Amien Rais membuat partai baru. "Jika kubu Amien Rais buat partai baru, akan mengurangi elektabilitas PAN," kata Ujang saat dihubungi, Rabu 6 Maret 2020.
Wacana partai baru ini menguat setelah mundurnya Hanafi Rais dari partai dan anggota DPR RI.
Ujang menilai pendukung Mulfachri Harahap orang yang dipercaya Amien Rais untuk maju sebagai Ketua Umum pada Kongres PAN di Kendari pada Februari 2020 cukup banyak. Maka bila Amien Rais membuat partai baru, suara itu akan berpindah.
Salah seorang pendiri PAN, Putra Jaya Husin, mengatakan sejauh ini kemantapan Amien membentuk partai baru sudah mencapai 70 persen. Namun dengan keluarnya Hanafi, puteranya, dari partai yang ia dirikan pada Orde Baru itu, mungkin bisa mempercepat pembentukan partai baru tersebut.
"Sikap Hanafi ini mendorong keras kami berpikir untuk mendirikan partai baru," saat dihubungi wartawan, hari ini.
Jauh sebelum Hanafi mengundurkan diri, politikus PAN, Asri Anas, mengaku diminta Amien menyiapkan semua keperluan guna membentuk partai baru. Ia menjelaskan partai itu akan diisi tokoh nasional, tokoh reformasi, hingga pendukung Mulfachri Harahap yang mencalonkan diri sebagai ketua umum dalam Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Februari lalu.
Anas mengatakan ada tim yang akan menyiapkan konsep anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. “Nama-namanya belum bisa dibuka ke publik," kata Anas kepada Tempo, Kamis 26 Maret 2020.
FIKRI ARIGI | KORAN TEMPO