TEMPO.CO, Jakarta - Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, meminta pemerintah tak perlu sibuk memikirkan libur Lebaran. Sebab, kata dia, ujung pandemi Covid-19 masih belum kelihatan.
“Sudahlah enggak usah ada cuti dulu, nanti digeser lagi, digeser lagi, kita masih belum tahu situasinya,” kata pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI ini saat dihubungi, Selasa, 5 Mei 2020.
Pandu menyarankan pemerintah menunda semua cuti tahun ini. Pemerintah, kata dia, lebih baik fokus mencegah penyebaran virus Corona dengan disiplin dalam menerapkan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) dan menambah kapasitas tes Covid-19.
“Kita belum tahu seperti apa, jadi untuk sementara jangan dipertimbangkan dulu. Saya bingung juga pemerintah otak-atik yang enggak perlu,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah membuka opsi baru menggeser cuti bersama Lebaran 2020 ke Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada akhir Juli 2020. Sebelumnya, opsi yang ditawarkan pemerintah ialah cuti bersama Lebaran akan digeser pada Desember. “Jadi sekarang ada dua opsi mengganti cuti Lebaran,” kata dia.