TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Renanda Bachtar, mengatakan wajar jika Annisa Pohan marah kepada Denny Siregar.
"Pembelaan atau klarifikasi yang dilakukan mbak Annisa atas perkataan Denny Siregar yang mem-bully Almira, terlalu baik," kata Renanda saat dihubungi Tempo, Senin, 4 Mei 2020.
Renanda mengatakan seorang ibu yang harus melindungi anaknya dari perisakan di media sosial bisa saja bereaksi jauh lebih keras dari apa yang Annisa lakukan. Menurut dia, sikap tersebut bisa dimengerti.
"Hati orang tua mana yang marah jika anaknya dijadikan bahan untuk di-bully dan dipolitisir seperti yang dilakukan Denny Siregar itu," tuturnya.
Renanda menilai Denny sedang mempertontonkan kualitas moralnya yang rendah di hadapan publik. "Dia harusnya, lebih bijak memilih dan memilah mana yang bisa dijadikan bahan argumentasi politiknya, mana tidak," katanya.
Perseteruan ini bermula saat Denny menanggapi berita di salah satu media online tentang Almira yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Berita itu menuliskan Almira diminta membuat pidato berbahasa Inggris tentang karantina wilayah (Lockdown).
Skenario dari tugas itu adalah pidatonya harus ditujukan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Bapak udah. Anak udah juga. Sekarang cucu juga dikerahkan.. Kalo ada cicit, cicit juga bisa ikutan minta lockdown..," cuit Denny, Ahad, 3 Mei 2020.
Istri Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ini membalas cuitan Denny itu. "Teman-teman ini contoh manusia yang tidak membaca isi materi secara utuh. Jelas di situ adalah mengenai Almira yang mendapat tugas dari sekolahnya untuk membuat masukan kepada presiden mengenai memilih tentang lockdown. Dan konten ini adalah tentang hari pendidikan. Anda punya anak ga?" kata Annisa.