TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan jejak politikus PDI Perjuangan Harun Masiku sama sekali tidak terlacak. “Harun seperti ditelan bumi,” kata Neta dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 3 Mei 2020.
Neta mengatakan, Harun terakhir terlacak saat Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan bahwa Harun di luar negeri. Padahal, kata Neta, Komisi Pemberantasan Korupsi mendapat informasi Harun ada di Jakarta. “Tapi sejak itu Harun hilang bagai ditelan bumi,” ujarnya.
Harun adalah salah satu tersangka suap yang menjadikan mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan pesakitan. Harun disangka menyuap Wahyu sebesar Rp 600 juta dari Rp 900 juta yang dijanjikan agar bisa menjadi anggota DPR lewat mekanisme pergantian antarwaktu.
Tim KPK menangkap Wahyu dan beberapa orang lainnya pada Rabu, 8 Januari 2020. Namun, hingga saat ini KPK belum juga menangkap Harun.
Sumber IPW, kata Neta, khawatir Harun Masiku sudah tewas. Namun, sumber itu tidak menjelaskan apa penyebabnya. Neta pun berharap KPK terus memburu Harun dan segera menangkapnya.