TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Agung bakal mengembalikan berkas kasus Paniai, Papua, kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk kedua kalinya.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Hari Setiyono, menuturkan, pengembalian itu dilakukan lantaran Komnas HAM tidak memperbaiki poin-poin yang telah diberikan oleh Direktur Pelanggaran HAM Berat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus.
"Setelah berkas dikembalikan, tidak ada satupun petunjuk yg diberikan penyidik untuk dilengkapi ternyata tidak dilaksanakan. Komnas HAM hanya mengomentari petunjuk penyidik," kata Hari saat dikonfirmasi pada Kamis, 30 April 2020.
Hari pun menyebut, di pengembalian kedua ini, pihaknya tak memberikan batas waktu kepada Komnas HAM, sehingga ia berharap poin-poin yang sudah diberi petunjuk, bisa diperbaiki.
"Namun, untuk pengembalian berkas, masih menunggu petunjuk pimpinan lebih dahulu yaitu Bapak Jaksa Agung selaku penyidik," kata Hari.
Berkas kasus Paniai pertama kali diserahkan Komnas HAM kepada Kejaksaan Agung pada 11 Februari 2020 lalu. Namun, pada 20 Maret 2020, penyidik mengembalikan berkas tersebut ke Komnas HAM lantaran dianggap belum memenuhi kelengkapan atau syarat-syarat suatu peristiwa dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan pelanggaran HAM berat. baik pada syarat-syarat formil maupun pada syarat-syarat materiil.
Kemudian, pada 15 April 2020, Komnas HAM mengembalikan berkas kasus Paniai, Papua, yang telah diperbaiki, ke Kejaksaan Agung. Berkas ini yang belakangan dikembalikan lagi oleh Kejaksaan.
