TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Buku Nasional 2016-2019, Laura Bangun Prinsloo, mengatakan selama pandemi Covid-19 penjualan para penerbit buku sudah turun 40-70 persen.
Untuk itu Yayasan Tujubelasribu Pulau Imaji mengirimkan usul kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menyiapkan langkah penyelamatan industri perbukuan.
"Sebagai contoh, dengan ditutupnya 61 toko buku Gramedia, maka rata-rata para penerbit mengalami penurunan penjualan dari 40-70 persen sejak Maret 2020. Jika kondisi ini tidak segera mendapat perhatian pemerintah, maka sejumlah penerbit tingkat kecil dan menengah tak lagi bisa melanjutkan hidupnya,” kata Laura dalam forum diskusi daring dalam rangka World Book Day, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 28 April 2020.
Laura mengatakan jika penerbit harus menyesuaikan bisnisnya dengan situasi saat ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Mengubah buku menjadi e-book atau buku audio misalnya, memerlukan proses yang tidak singat, dan mahal. Penerbit pun belum siap dengan penjualan e-commerce.
Yayasan Tujuhbelasribu Pulau Imaji, kata dia, telah mengirimkan surat pada Jokowi melalui Kantor Staf Kepresidenan RI pada 15 April 2020 dan jajaran kementerian terkait di bidang perbukuan. Dalam surat itu mereka menuliskan enam usulan untuk menyelamatkan industri buku Indonesia.
Berikut enam poin isi surat tersebut:
1. Memberikan dukungan dana bagi pelaku industri perbukuan untuk membuka akses membaca gratis secara online dan bergiat untuk mengonversi buku terbitan mereka ke dalam bentuk digital, audio, video, dan program online agar mudah diakses selama masa #dirumahaja.
2. Memberikan dukungan dana bagi Perpustakaan, lembaga pendidikan, dan komunitas masyarakat untuk membeli buku, buku digital, buku audio dari para penerbit untuk mendorong dan masyarakat membaca di rumah.
3. Memberikan dukungan dana bagi pelaku industri perbukuan untuk menerbitkan buku bertema kesehatan dan hidup higienis dengan sasaran pembaca mulai dari balita hingga lansia untuk meningkatkan gaya hidup sehat di masyarakat.
4. Menyiapkan kampanye bersama dengan membentuk jejaring komunikasi yang lebih intensif untuk mensosialisasikan budaya baca melalui media
sosial dan platform-platform komunikasi massa lainnya.
5. Memberikan dukungan dana bagi pelaku industri perbukuan untuk pengiriman gratis buku-buku fisik kepada taman baca, perpustakaan daerah, dan komunitas-komunitas literasi yang memerlukan, supaya setiap lapisan masyarakat tetap bisa mendapatkan akses pada buku.
6. Memberikan dukungan dana baik bagi industri penerbitan untuk terus melanjutkan kegiatan produksi dan promosi perbukuan maupun bagi kegiatan kerja sama lintas sektor untuk menghidupkan kembali industri perbukuan dan juga industri kreatif secara umum.