Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Adi Murdani, Terjebak di Nepal Selama Wabah Covid-19

image-gnews
Seekor burung terbang di atas pegunungan dan perbukitan selama matahari terbit di atas lembah Nagarkot, Nepal, 15 Desember 2017. REUTERS/Navesh Chitraka
Seekor burung terbang di atas pegunungan dan perbukitan selama matahari terbit di atas lembah Nagarkot, Nepal, 15 Desember 2017. REUTERS/Navesh Chitraka
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran Covid-19 yang terus meluas membuat banyak negara memberlakukan karantina wilayah (lockdown). Imbasnya banyak warga asing yang terjebak dan tak bisa kembali ke negerinya, termasuk Adi Murdani.

Adi Murdani adalah pendaki gunung asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang hingga hari ini, Jumat, 24 April 2020, sudah terjebak di Nepal selama 32 hari akibat wabah Covid-19.

Adi bercerita, dia berangkat ke Nepal untuk mendaki gunung bersama dua rekannya pada 8 Maret 2020. Satu rekannya kembali lebih cepat karena visanya hanya 14 hari.

Adi seharusnya pulang ke Indonesia pada 26 Maret 2020 tapi lockdown Covid-19 di Nepal membuatnya tertahan hingga saat ini.

Dia menerangkan bahwa Nepal baru memberlakukan karantina wilayah total mulai 24 Maret 2020. Namun, penerbangan ke Indonesia sudah tidak ada sejak beberapa hari sebelumnya.

Adi baru mendapat kabar Nepal akan lockdown karena Covid-19 pada 19 Maret 2020. Saat itu, dia berada di kawasan Annapurna Circuit Trek.

Kondisi cuaca di sana yang buruk membuat sinyal telepon seluler sering hilang.

"Sehingga agak susah untuk mendapatkan informasi," katanya saat dihubungi Tempo hari ini, Jumat, 24 April 2020.

Setelah mengetahui Nepal akan lockdown, Adi memutuskan berhenti mendaki dan mencari kendaraan yang bisa mengantarkannya turun ke titik awal pendakian.

Keesokan harinya, ia menempuh perjalanan selama 12 jam dengan menggunakan jeep dan bus kecil untuk sampai ke Kota Pokhara.

"Seharian saya coba mencari tiket pesawat terakhir tujuan Indonesia, tetapi semua booking online status-nya No Flight."

Saking ingin segera kembali ke Indonesia membuat Adi esok harinya ke Kota Kathmandu dan menunu ke bandara untuk membeli tiket langsung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lagi-lagi harapannya pupus karena semua kantor maskapai di bandara tutup.

Menurut Adi, Pemerintah Nepal tidak ada peringatan karantina wilayah sejak jauh hari. Maka dia tetap mendaki. Setelah di atas gunung barulah dia mendapat kabar bahwa Nepal lockdown.

Memang Adi mendengar imbauan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang meminta semua WNI di luar negeri kembali ke Indonesia sebelum 20 Maret 2020.

"Tapi saat itu posisi saya di gunung," katanya.

Kini, Adi berada di Hotel Yala Peak, Kota Kathmandu. Ia merasa sehat secara fisik namun psikisnya terganggu.

"Karena sudah 32 hari kami menunggu tidak ada kejelasan dari KBRI kapan evakuasi," tuturnya.

Adi merogoh kocek pribadi untuk biaya penginapan dan kebutuhan sehari-hari. Sedangkan makan dibantu oleh pemilik hotel.

Adi memang membantu karyawan hotel menyediakan makanan. Sesekali dia keluar hotel untuk membelikan logistik.

Bantuan dari KBRI baru ia terima pada 23 April 2020 berupa uang tunai 5.000 Nepal Rupee (sekitar Rp 750 ribu). Adi akan membelanjakan uang itu untuk membeli logistik selama Ramadan di tegah wabah Covid-19.

Adi masih berharap Pemerintah Indonesia mengevakuasi dia dan WNI lainnya yang kemungkinan terjebak pula di Nepal. Semakin lama di negara itu, biaya hidup akan membengkak.

"Terutama beban psikis karena memikirkan segala urusan di Indonesia yang harus dikerjakan," kata pendaki gunung Adi Murdani.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

9 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

12 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

12 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

14 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

17 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

17 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.