TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyatakan bahwa dirinya dan dua pimpinan serikat buruh, sudah menyampaikan secara langsung rencana aksi peringatan Hari Buruh 1 Mei kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Andi Gani bersama Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 22 April 2020.
Dia mengatakan, tiga serikat buruh ini awalnya sudah menyiapkan aksi besar-besaran pada 30 April dan diperkirakan ratusan ribu orang akan masuk ke Jakarta. Namun, kata Andi, para serikat buruh harus menimbang ulang rencana tersebut karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar DKI Jakarta.
"Kami menunggu pengumuman presiden soal omnibus law dulu besok," ujar Andi di Jakarta, Rabu, 22 April 2020.
Andi mengatakan, presiden berjanji menyampaikan keputusannya terkait omnibus law, besok. Pernyataan ini akan menjadi dasar pertimbangan para buruh untuk tetap menggelar aksi atau tidak.
Baca Juga:
"Pengumuman ini sangat ditunggu-tunggu oleh jutaan buruh di Indonesia mengenai sikap pemerintah. Dan setelah itu kami akan menggelar konferensi pers setelah pernyataan presiden Jokowi besok," ujar Andi.
Menurut Andi, mereka secara terbuka telah menyampaikan kepada presiden bahwa serikat buruh menolak omnibus law klaster ketenagakerjaan. Agenda ini juga nantinya yang akan disuarakan saat aksi Hari Buruh.
"Dan Presiden mendengarkan dan merespons dengan cukup baik. Kami menunggu saja pengumuman yang mungkin langsung disampaikan Presiden. Beliau akan menyampaikan langsung keputusan beliau mengenai omnibus law," ujar dia.