TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Senior Lembaga Bio Molukuler (LBM) Eijkman Institute, Herawati Sudoyo memprediksi puncak penyebaran Covid-19 akan terjadi pada awal Mei hingga akhir Juni 2020.
Prediksi terakhir Eikjman, kasus positif Corona di Indonesia bisa mencapai 11-71 ribu di akhir bulan ini. Namun, penetapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan di sejumlah daerah diharapkan bisa menekan angka tersebut.
"Belajar dari pengalaman negara lain, makin sedikit kontak, makin kecil penularan tentunya," ujar Herawati saat dihubungi Tempo pada Jumat, 17 April 2020.
Intervensi lain yang bisa dilakukan pemerintah untuk menekan angka penyebaran ini, kata dia, dengan melakukan tes masal deteksi virus (deteksi molekul PCR) dan memperketat penelusuran kontak.
Kasus positif Covid-19 di Indonesia kini sudah menembus angka 5 ribu. Jumlah ini ditengarai merupakan refleksi dari penularan satu hingga tiga pekan sebelumnya.
Peneliti Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU), Iqbal Elyazar mengatakan, angka ini turut dipengaruhi dari tingginya mobilitas orang karena belum adanya instrumen dari pemerintah yang bisa melarang orang untuk berpergian.
Selain itu, angka ini dipengaruhi oleh meningkatnya kemampuan laboratorium dalam memeriksa sampel. Rata-rata lab Covid-19 memeriksa antara 1.000-2.000 sampel per hari. “Minggu depan, semakin banyak sampel yang diperiksa, maka akan semakin banyak kasus positif yang dilaporkan," ujar Iqbal saat dihubungi Kamis,16 April 2020.
Kebijakan PSBB di sejumlah kota dan provinsi, kata Iqbal, secara teori bisa mengendalikan penularan Covid-19. "Yang belum diketahui adalah seberapa besar PSBB ini menekan mobilitas pengguna transportasi umum? “50 persen, 75 persen, 95 persen? Datanya belum ada yg keluar, karena saya baca KRL masih ramai digunakan."