TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang berbeda dari infografik paparan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang dirilis tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Rabu, 15 April 2020.
Dalam infografik tersebut, Gugus Tugas tak mencantumkan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus Covid di Indonesia. Alih-alih, Gugus menggunakan rasio kematian kasus Covid-19 per 1 juta penduduk. Padahal, dalam infografik yang dirilis sebelum-sebelumnya, mereka selalu menyertakan CFR dalam tabel grafik.
"Beda cara mengolah dan penyajian data kematian, interpretasinya juga bisa beda," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, lewat akun resmi Twitter-nya pada Rabu, 15 April 2020.
Agus menuturkan jika memakai jumlah kematian per 1 juta penduduk maka angka Indonesia menjadi 2 orang meninggal per 1 juta penduduk. "Bandingkan dengan Spanyol 363, Italia 338, Perancis 229, dan Inggris 167 kematian per 1 juta penduduk," katanya.
Ketika masih menyertakan tingkat fatalitas kasus Covid-19, persentase kematian di Indonesia selalu tinggi. Bahkan, dalam grafik yang dirilis pada Selasa, 14 April 2020, persentase CFR Indonesia adalah 9,49 persen. Lebih tinggi dari Amerika Serikat yang hanya 3,9 persen. CFR itu dihitung dari persentase antara angka pasien meninggal dengan jumlah konfirmasi positif Corona.
Ketika dihubungi, Agus mengatakan perbandingan penghitungan jumlah kematian per 1 juta penduduk dirasa lebih adil. “Lebih fair dibanding antarnegara. Tidak masuk akal kalau dibandingkan dengan negara kecil kalau hanya kasus positif saja,” kata Agus kepada Tempo, Rabu, 15 April 2020.
Ia mengatakan bahwa perubahan metode penghitungan berdasarkan masukan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito. Metode tersebut juga digunakan oleh Worldometer, perusahaan media digital independen berbasis di AS dan bisa diakses melalui https://www.worldometers.info/.
Untuk metode penghitungan CFR, Agus menyebut bahwa pembaginya masih kontroversial. “Harusnya pembaginya jumlah ODP (orang dalam pemantauan),” kata dia.