TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya memastikan pengujian sampel Covid-19 secara masif segera ditingkatkan. Selain itu, Jokowi meminta pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat juga dilakukan dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini.
"Ini kepada Ketua Gugus Tugas Covid-19 (Doni Monardo), Menteri Kesehatan (Terawan Agus Putranto), serta Polri dibantu TNI agar tiga hal ini benar-benar menjadi perhatian," ujar Jokowi saat menyampaikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna melalui video conference dari Istana Bogor, Selasa, 14 April 2020.
Per 13 April 2020, menurut data pemerintah, lebih dari 27 ribu penduduk Indonesia di 186 kabupaten/kota sudah diperiksa terkait Corona melalui tes PCR. Kemudian, ada 70 laboratorium yang siap melakukan tes PCR. Laboratorium itu kini tersebar di seluruh Indonesia dan tidak hanya berpusat di Jakarta. Sehingga, akses untuk layanan PCR real time diharapakan lebih merata di seluruh tanah air.
Selain itu, Jokowi juga meminta dukungan sarana prasarana medis yang memadai termasuk penggunaan teknologi tersedia dalam jumlah yang memadai.
Presiden juga meminta jajarannya menjalin komunikasi efektif dan memberi penjelasan-penjelasan yang transparan kepada media mengenai perkembangan penanganan Covid-19. Selain itu, kata Jokowi, penegakan hukum dengan dukungan aparat negara juga penting dilakukan agar masyarakat disiplin mematuhi aturan pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19 ini.
"Terakhir, saya titip, walaupun sudah berkali-kali saya sampaikan, arus logistik jangan sampai terganggu, baik dari pusat ke daerah maupun dari gudang-gudang logistik ke daerah," ujar Jokowi.