Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IPW Sebut Bentrok TNI - Polisi di Papua Dipicu Masalah Sewa Motor

image-gnews
Polisi melakukan patroli di kota Wamena, Papua, 12 Oktober 2019. Tiga minggu pasca kejadian tersebut, delapan kali penerbangan dilakukan untuk memulangkan warga yang eksodus untuk kembali ke Wamena. Ratusan pengungsi tiba dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara. Berangsur-angsur kehidupan Wamena kembali menggeliat dan bergairah. ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Polisi melakukan patroli di kota Wamena, Papua, 12 Oktober 2019. Tiga minggu pasca kejadian tersebut, delapan kali penerbangan dilakukan untuk memulangkan warga yang eksodus untuk kembali ke Wamena. Ratusan pengungsi tiba dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara. Berangsur-angsur kehidupan Wamena kembali menggeliat dan bergairah. ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch menyebut pertikaian antara anggota TNI dengan personel polisi di Memberamo, Papua, diawali oleh masalah sewa motor.

Menurut IPW, awalnya salah satu anggota Kepolisian Resor Memberamo Raya menyewa motor tukang ojek yang pangkalannya berada di dekat Markas Satuan Tugas Batalion Infanteri 755/Yalet.

“Menurut kronologi yang didapat IPW, pertikaian itu bermula dari sewa-menyewa motor,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, saat dihubungi, Senin, 13 April 2020.

Neta melanjutkan anggota Polres itu menyewa motor seorang tukang ojek dengan perjanjian awal Rp 50 ribu per jam. Si anggota polisi, kata dia, menggunakan motor itu selama tiga jam. Namun, menurut Neta, dia hanya mau membayar Rp 50 ribu. “Dari sanalah kemudian terjadi perselisihan antara tukang ojek dan anggota polisi,” kata Neta.

Menurut Neta, anggota Yonif 755 yang markasnya berada dekat pangkalan ojek berupaya melerai keributan itu. Namun, belakangan malah terjadi keributan yang melibatkan anggota TNI dan Polri. Anggota polres itu kemudian melaporkan pertikaian ini ke rekannya di Polres Memberamo.

Kapolres Memberamo, kata Neta, mengetahui pertikaian ini. Ia meminta anggotanya untuk tidak berbuat apapun. Namun, imbauan Kapolres itu nampaknya tak dihiraukan. Sehingga, beberapa anggota Polres mendatangi Markas Satgas Yonif/755, hingga akhirnya pecah baku tembak yang menewaskan 3 anggota Polres Memberamo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Subdirektorat Penerangan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Anton Ampang mengatakan bentrokan terjadi di pertigaan Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja Distrik Memberamo Raya pada 12 April 2020 pukul 07.40 WIT. Ia menyebut kesalahpahaman menjadi pemicu bentrok itu.

Tiga anggota Polres Memberamo yang tewas dalam bentrokan ini yakni, Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias. Marcelino tewas karena luka tembak di leher sebelah kanan; Yosias mengalami luka tembak di leher kiri dan Alexander tewas dengan luka tembak di paha kiri.

Dua anggota polisi lainnya yang terluka ialah Bripka Alva Titaley, tertembak di paha kiri dan Brigpol Robert Marien yang mengalami luka tembak di punggung sebanyak tiga kali. Korban luka sedang dirawat di RSUD Kawera Memberamo Raya. Sementara, korban tewas diterbangkan ke Jayapura untuk dilakukan visum di RS Bhayangkara Jayapura.

Setelah kejadian ini, Kepala Polda Papua dan Pangdam XVII/Cendrawasih membentuk tim gabungan untuk menyelidik penyebab insiden. Tim gabungan tengah melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara. “Situasi pascakejadian sudah kondusif,” kata Anton

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

2 jam lalu

Peti mati. Ilustrasi
Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.


SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

3 jam lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

8 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

Kompolnas menilai atasan langsung dari anggota polisi yang ditangkap karena konsumsi narkoba harus turut diperiksa karena gagal mengawasi anak buahnya


Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

Ketua RW kaget ada penangkapan warganya yang kedapatan pesta narkoba, apalagi anak tokoh masyarakat di wilayahnya.


5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Terancam Hukuman Pemecatan Bila Terbukti Bersalah

1 hari lalu

Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Total tersangka berjumlah 5 orang, berinisial RPAV Kurir, WN Portugal, FMGS penerima, WN Portugal, AM penerima, LS penerima, NK Kurir, dan total barang bukti, kokain cair 2.598,9 Mili Liter atau 2.673,8 Gram, sabu 1.057 Gram atau 1.02 Kg, serbuk MDMA 1.503 Gram atau 1.50 Kg, TEMPO/Martin Yogi Pardamean
5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Terancam Hukuman Pemecatan Bila Terbukti Bersalah

Lima polisi pesta narkoba ditangkap di Depok. Mereka dari kesatuan narkoba Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur


MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

1 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Febri Angga Palguna
MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

1 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

1 hari lalu

Mantan Ketua KPK Firli Bahuri tiba di Gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan lanjut kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jumat 19 Januari 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty)
Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

Kuasa hukum bekas Ketua KPK Firli Bahuri, Ian Iskandar, mengatakan tak ada alasan subjektif kliennya ditahan kepolisian dalam kasus dugaan pemerasan


5 Polisi Ditresnarkoba Ditangkap saat Pakai Sabu, Polda Metro Jaya Janji Akan Ungkap dan Proses Pelaku

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
5 Polisi Ditresnarkoba Ditangkap saat Pakai Sabu, Polda Metro Jaya Janji Akan Ungkap dan Proses Pelaku

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan personelnya memakai sabu. Berjanji memproses dengan tegas.