TEMPO.CO, Sampit - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang merupakan klaster Ijtima Gowa meninggal di ruang isolasi RSUD dr. Murjani, Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Jumat, 10 April 2020. Klaster Gowa merujuk pada para peserta ijtima ulama se-Dunia zona Asia.
"Pasien ini masih berstatus PDP karena hasil pemeriksaan swab belum keluar. Meski begitu, pemakamannya tetap dilaksanakan sesuai protokol Covid-19," kata Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi saat memberi keterangan pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Sampit, Sabtu, 11 April 2020.
Pasien yang meninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 52 tahun. Dia dirawat di ruang isolasi sejak 8 April 2020 dengan keluhan sesak napas dan meninggal karena gagal pernapasan. Sebagai catatan, ia juga memiliki penyakit peserta yaitu hipertensi.
Ia mengatakan pemerintah daerah masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap swab pasien tersebut. Kondisi kesehatan pihak keluarga pasien yang sudah menjalani isolasi mandiri tersebut juga terus dipantau oleh tim kesehatan.
Hingga Sabtu pagi, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kotawaringin Timur sebanyak 95 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) berkurang menjadi delapan orang karena meninggal satu. Sedangkan pasien positif Covid-19 tiga orang.
Bupati meyakinkan bahwa seluruh ODP, termasuk klaster Gowa yang berjumlah 59 orang, terus dipantau oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur. Mereka juga kooperatif untuk menjalani pemeriksaan petugas kesehatan.
"Saya minta masyarakat tidak usah panik. Yang penting tingkatkan kewaspadaan. Patuhi anjuran pemerintah untuk melakukan pencegahan penularan Covid-19," kata Supian Hadi.