Dedy menutup sejumlah akses menuju Kota Bahari tersebut sejak 30 Maret 2020.
Dedy mengklaim keputusan Tegal lockdown tak melanggar perintah baik dari pemerintah pusat maupun Provinsi Jawa Tengah .
Dia berdalih Tegal Lockdown hanya membatasi ruang gerak warga. "Jika beberapa pintu harus dibuka, Tim Gugus Tugas Covid-19 akan berjaga di situ," ucapnya hari ini, Jumat, 3 April 2020.
Presiden Jokowi memerintahkan Mendagri Tito Karnavian menegur secara tegas kepala daerah yang memblokir jalan karena wabah Corona.
Jokowi mengatakan dia mendapat laporan ada dua daerah yang ditutup sehingga mengganggu pasokan barang. “Distribusi beras terganggu karena jalan ditutup. Tolong kepala daerah diberitahu ini,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas lewat video conference dari Istana Kepresidenan, Bogor pada Kamis, 2 April 2020.
lebih jauh, Wali Kota Dedy mengatakan telah mengajukan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk Kota Tegal.
"Setelah statement Pak Jokowi (yang menerbitkan peraturan pemerintah), paginya kami mengajukan (status PSBB)."
Menurut dia, Pemerintah Kota Tegal mengalokasikan anggaran Rp 27,5 miliar untuk penanganan Covid-19. Anggaran itu antara lain untuk bantuan bahan pokok bagi warga kurang mampu.
Dedy membeberkan, sembako senilai Rp 110.000 dibagikan sebulan sekali untuk 16.200 orang.
"Penerima terdiri dari warga miskin, juru parkir, dan petugas kebersihan," ucapnya.
Dia menerangkan kini aktivitas masyarakat di Kota Tegal turun drastis. Lampu jalan di dimatikan mulai pukul 18.00 sampai 24.00 WIBB. "Setelah itu kami nyalakan untuk menghindari kriminalitas."