TEMPO.CO, Jakarta - Badan Intelijen Negara memperkirakan 50 kota/kabupaten prioritas dari 100 kabupaten berisiko tinggi terjangkit virus Corona pada akhir Mei 2020. Sebanyak 49 persen di antaranya berada di Pulau Jawa.
Sedangkan 10 provinsi mengalami kekurangan fasilitas kesehatan dalam penanganan Covid-19. Sepuluh provinsi itu adalah Jawa Barat, DIY, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Aceh, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. "Ini estimasi," kata Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dalam rapat kerja virtual dengan Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 2 April 2020.
Dalam rapat itu, Doni Monardo mengatakan proyeksi ini relatif akurat, berkaca dari proyeksi dan angka riil kasus pada bulan Maret. "Masukan dari BIN, estimasi jumlah kasus di akhir Maret adalah 2.557 dan ini relatif akurat," ujar Doni.
Doni mengatakan, kasus Covid-19 diperkirakan sebanyak 23.307 di akhir April. Dari data presentasi yang ditampilkan Doni, angka itu terus bertambah hingga Juli mendatang.
Pada akhir Mei, BIN memproyeksikan terdapat 95.451 kasus, kemudian bertambah menjadi 105.765 di bulan Juni, dan 106.287 pada akhir Juli. Namun, Doni mengatakan bahwa proyeksi ini bisa tak terjadi jika Indonesia melakukan pencegahan serius.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu mengatakan salah satu alat kesehatan yang masih diperlukan hingga wabah Corona ini meluas adalah ventilator. Merujuk data yang disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, saat ini ada 8.000-an ventilator yang tersedia di 2.867 rumah sakit seluruh Indonesia, baik negeri maupun swasta. "Beberapa perlengkapan seperti ventilator masih memerlukan tambahan cukup banyak. Kami akan bekerja sama dengan beberapa pihak," kata Doni Monardo.