TEMPO.CO, Bandung - Sekitar 120 warga Rancanumpang, Gedebage, Kota Bandung, berdemonstrasi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk menolak rapid test Corona yang akan dilakukan Pemerintah Kota Bandung.
Akibat unjuk rasa pada Rabu sore, 1 April 2020, itu rapi dtest Corona yang direncanakan hari ini, Kamis, 2 April 2020, di GBLA batal.
Menurut keterangan Asep Sofian Anshor, warga yang mengikuti demonstrasi, mereka khawatir terpapar virus Corona yang bisa menular melalui droplet atau cairan ludah atau dahak.
"Saya merasa khawatir, ketakutan dan kami merasa paranoid dan psikis kami terganggu dengan wabah Covid-19. Ketika mendengan virus corona, rapid test dan lainnya kami khawatir, makanya kami menolak dilakukan rapid test di GBLA," ucap Asep Sofian Anshor kepada Tempo hari ini.
Asep beserta warga lain meminta Pemkot Bandung meminta lokasi rapid test Corona dipindahkan. Dia mencontohkan puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan di Kota Bandung.
Asep juga mengajukan usul lokasi rapid test Corona lain, yakni Polda Jabar atau di Markas Kodam III/Siliwangi yang bisa lebih tertutup.
"Ini seolah-olah warga Gedebage diabaikan karena seenaknya aja dijadikan tempat rapid test itu."
Kepala Kepolisian Sektor Gedebage Polrestabes Bandung, Komisaris Oesman Imam mengatakan berdasarkan mendapat laporan dari Dinkes Kota Bandung, rapid test Corona itu bakal dipindahkan ke tempat lain
"Ya pasti warga takut sama Corona, apalagi wilayah Gedebage belum ada yang positif (Corona)," ucapnya.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita Sri Hasniarty tak kunjung membalas pesan WhatsApp yang dikirim Tempo dan panggilan telepon terkait dengan pembatalan rapid test Corona di GBLA.itu. Pesan yang dikirim Tempo tampak ceklis dua dan berwarna biru tanda sudah dibaca oleh Rita. Beberapa kali panggilan telpon yang dilakukan Tempo pun tak dijawab.
AMINUDDIN A.S.