TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Magetan Suprawoto membantah mengisolasi sejumlah desa karena virus corona. Menurut Suprawoto yang terjadi adalah sejumlah titik di Magetan melakukan pembatasan fisik atau physical distancing karena ada yang positif terinfeksi virus corona. "Ada tiga tempat. Bukan isolasi tapi physical distancing. Di Magetan soalnya ada tiga titik yang positif Corona," kata Suprawoto saat dihubungi Tempo, Rabu, 1 April 2020.
Suprawoto menuturkan lokasi pertama positif corona ada di Desa Mojopurno, Dusun Panasan. Satu rumah harus diisolasi dan jalan di depan rumahnya harus ditutup setelah salah seorang warga di sana meninggal dengan status sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Moewardi, Solo.
Belakangan, setelah dimakamkan di kampung halamannya di Mojopurno, ia dinyatakan positif terkena corona. "Oleh karena itu keluarganya diisolasi mandiri di rumah. Enam orang keluarganya ini kita tes, ternyata positif," kata Suprawoto.
Ia mengatakan hanya satu rumah yang melaksanakan isolasi mandiri. Warga lain tetap beraktvitas normal, namun dengan penutupan jalan di sekitar rumah tadi.
Lokasi kedua di Jalan Sumatera, Magetan. Suprawoto berujar sepasang suami istri dinyatakan positif terpapar virus corona seminggu setelah menghadiri seminar keagamaan di Jawa Barat. Alhasil, mereka harus dirawat di Rumah Sakit Rujukan di Soedono, Madiun.
Kedua anak mereka pun harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Selain mengisolasi rumah tersebut, pemerintah setempat juga memutuskan menutup Jalan Sumatera sepanjang 150 meter. "Jadi tetanggana yang kemudian men-supply makanan dari depan rumah. Kami dirikan posko juga di sana, untuk kalau ada apa-apa tinggal disampaikan lewat posko," kata Suprawoto.
Lokasi ketiga yang diisolasi adalah rumah salah satu pasien positif Corona asal Magetan, yang tertular dari pasien asal Mojopurno yang meninggal di Solo. Pasien berumur 50 tahun ini juga telah dinyatakan positif dan meninggal. Ia juga diketahui bekerja di Jakarta dan menjadi instruktur di acara keagamaan di Jawa Barat, yang juga diikuti oleh suami istri di Jalan Sumatera, Magetan, tadi. "Yang meninggal itu semuanya punya penyakit bawaan. Yang terakhir itu, itu memang dia punya riwayat penyakit jantung dan liver," kata Suprawoto.
Sebagai Bupati, Suprawoto mengatakan belum memutuskan akan melaksanakan karantina wilayah. Dari total 9 kasus positif virus corona di Magetan, semuanya terkait dengan tiga lokasi yang saat ini telah menjalankan isolasi mandiri.
Enam kasus berasal dari keluarga di Desa Mojopurno, Dusun Panasan, 2 kasus adalah suami istri di Jalan Sumatera, dan satu kasus terakhir adalah instruktur yang telah meninggal. Adapun pasien positif corona yang meninggal di Rumah Sakit Moewardi Solo dan dimakamkan di Mojopurno, tak dihitung sebagai kasus di Magetan.