TEMPO.CO, Jakarta - Anis Matta dan Fahri Hamzah resmi mendaftarkan partai besutan mereka, Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Partai Gelora ke Kementerian Hukum dan HAM. Di tengah pandemi Corona ini, pendaftaran tersebut dilakukan secara online melalui telekonferensi dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Pendaftaran tersebut berlangsung kemarin siang, Selasa, 31 Maret 2020. Partai Gelora mendaftarkan kepengurusan di 34 provinsi, 423 kepengurusan di tingkat kabupaten/kota, dan 3.639 kepengurusan di tingkat kecamatan.
"Mengacu kepada Permenkumham Nomor 34 Tahun 2017, kami menyerahkan sebanyak 42 ribu lembar dokumen administratif," kata Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 April 2020.
Anis Matta mengaku yakin proses verifikasi pendaftaran partainya akan berjalan lancar kendati Kemenkumham saat ini sedang melakukan penyesuaian kinerja akibat wabah Corona.
Selain didampingi Fahri Hamzah, ada pula Bendahara Umum Gelora Achmad Rilyadi, Sekretaris Jenderal Gelora Mahfudz Sidik, dan sejumlah ketua Dewan Pimpinan Nasional Gelora lainnya dalam telekonferensi itu. Adapun Yasonna didampingi Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Cahyo Rahardian.
Mahfudz Sidik mengatakan pendaftaran partai sedianya dilakukan pada pertengahan Maret lalu. Namun mereka menunda lantaran merebaknya wabah Corona di Indonesia.
"Kami memutuskan untuk mengundurkan pendaftaran dan segera mengonsolidasi jajaran pengurus partai untuk waspada Covid-19 serta melakukan aksi pelayanan sosial untuk warga," ujar Mahfudz.
Menurut Mahfudz, Yasonna mengatakan akan memproses verifikasi pendaftaran Gelora sesuai peraturan perundang-undangan. Yasonna juga menyebut proses pendaftaran melalui telekonferensi itu baru pertama kali terjadi.
"Proses pelayanan publik terus kami laksanakan dengan terobosan teknologi komunikasi," ujar Yasonna.
Didirikan sejumlah politikus sempalan Partai Keadilan Sejahtera, Gelora dideklarasikan pada Ahad, 10 November lalu. Gelora pun sebelumnya menargetkan bakal mengikuti Pilkada 2020 -pelaksanaannya ditunda karena Corona. Fahri Hamzah pernah mengklaim ada sekitar 20 kader partainya yang siap mengikuti kontestasi tersebut.