Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita WNA Belanda Diduga Pasien Corona Pertama di Indonesia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Virus Corona (123rf.com)
Ilustrasi Virus Corona (123rf.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Joey Schouten, warga negara Belanda yang diduga menjadi pasien terinfeksi virus Corona pertama di Indonesia bercerita kepada Tempo mengenai ramainya pemberitaan di Indonesia mengenai dirinya. Dalam sejumlah pemberitaan, Joey disebutkan pernah dirawat di Rumah Sakit Aisyiyah, Malang, Jawa Timur, pada pertengahan Januari 2020.

Kepada Tempo, Joey mengatakan bahwa ia dirawat di tiga rumah sakit ketika menderita sakit. “Saya dirawat di RSK Budi di Blitar, RSI Aisyiyah, dan RS Saiful Anwar Malang, pada pertengahan Januari,” ujar dia saat dihubungi pada 27 Maret 2020.

Joey bercerita mengenai pesan WhatsApp yang ia terima dari dr. Dhea Daritsh dari RS Aisyiyah, Malang. Saat itu, ia mendapat pesan berisikan, "Halo mas Joey, saya Dhea Daritsh dari RSI Aisyiyah Malang. Dari hasil tes darah sebelumnya kami dapat memberi Anda hasil bahwa Anda positif mengidap virus Corona (COVID-19) selama Anda tinggal di rumah sakit."

Joey mengira bahwa pesan itu dikirim seseorang dari bagian resepsionis. "Dan perkiraan saya adalah bahwa dia memakai nama panggilan, bukan nama resminya."

Selama dirawat, pihak rumah sakit tak pernah membicarakan soal virus Corona. Saat itu, kata dia, virus Corona masih menjadi sesuatu yang baru. Ia tidak tahu tentang virus itu. "Jadi saya tidak menghubungkan kemungkinan itu dengan apa yang saya derita," kata Joey.

Joey, menurut surat kabar Eindhovens Dagblad, yang baru lulus studi desain grafik di Helmond terbang ke Singapura pada permulaan Januari lalu. Di sana, dia berjalan-jalan ke Pecinan. Banyak turis dari Cina juga ada di sana untuk berbelanja menjelang Tahun Baru Imlek.

Dari Singapura Joey terbang ke Jawa Timur, dan beberapa hari sesudah itu dia jatuh sakit. "Tiba-tiba saya demam 41 derajat. Untuk pertama kali dalam hidup saya, saya jatuh pingsan," kata Joey seperti dikutip koran Belanda itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama sembilan hari Joey dirawat di RS Aisyiyah, dia diinfus dan diperiksa dengan ultrasonograf. Darahnya diambil sampai enam kali. Para dokter mengiranya flu berat dan memberinya berbagai obat. "Saya hanya tidur di rumah sakit, saya benar-benar lemas," kata Joey.

Selama di rumah sakit, Joey membaca berita tentang virus misterius di Wuhan yang menyebar cepat di Asia, tapi dia tidak berpikir bahwa yang dideritanya saat itu berhubungan dengan virus Corona. Dokter rumah sakit saat itu juga tidak mengetes darahnya untuk virus Corona.

Joey akhirnya pulih dan segera kembali ke Belanda. Pertama dia mengunjungi ibunya di Helmond, kota kecil di bagian selatan Belanda, untuk kemudian ke tempat ayahnya di Malaga, Spanyol. Tapi satu pekan setelah dia sampai di Malaga, seluruh Spanyol lockdown karena COVID-19. Saat itu Joey kembali bertanya-tanya tentang pengalamannya di Malang. "Apakah itu memang penyakit saya?" Saat itulah dia mengontak dokter yang merawatnya di Malang, yang akhirnya memberi konfirmasi pada Joey pada 19 Maret ia positif mengidap virus Corona.

Menanggapi pemberitaan di Indonesia yang mempertanyakan kebenaran informasinya, Joey mengatakan bahwa ia masih menyimpan pesan WhatsApp yang diterima, dan juga rekening dari rumah sakit.

ANDITA RAHMA | LINAWATI SIDARTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

11 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

11 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

12 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

18 hari lalu

Pengunjung melihat koleksi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

serangkaian proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadan


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

19 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.


Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

27 hari lalu

(Tiga dari kiri) Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus Wim van den Doel, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.


Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

27 hari lalu

Maskapai Belanda KLM dan Universitas Delft mengembangkan pesawat berbentuk V yang dikenal sebagai Flying-V, yang menggabungkan kabin penumpang, tangki bahan bakar, dan ruang kargo pada sayap. Foto: KLM/CNN
Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

Universitas Teknologi Delft (TU Delft) adalah universitas teknik terkemuka yang terletak di Delft, Belanda.


Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

28 hari lalu

Universitas Leiden. wikipedia.org
Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

Universitas Leiden adalah salah satu universitas internasional tertua di Belanda.


Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

28 hari lalu

Kedutaan Besar Israel di Moskow. Wikipedia
Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

Polisi Belanda telah meringkus seorang tersangka yang melemparkan benda terbakar ke gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag.


DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

34 hari lalu

DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

DPR RI melalui Komisi X dan Komisi III menyetujui naturalisasi pesepakbola asal Belanda yakni Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Pae.