TEMPO.CO, Kendari - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabiul Awal, mengatakan hanya ada empat dokter spesialis paru di wilayah mereka. Jumlah personil dokter ini, kata dia, akan sangat kurang jika kasus positif Corona di wilayah Sultra terus melonjak.
Menurut Rabiul, yang juga juru bicara penanganan Covid-19 Sultra ini, jumlah dokter ini masih kurang terlebih dalam kondisi masa pandemi. Sehingga dia meminta masyarakat serius mengikuti instruksi pemerintah.
"Bayangkan kalau jumlah pasien positif Covid-19 ini meningkat namun jumlah tenaga medisnya sedikit. Kondisi ini akan menyulitkan penanganan pasien," kata dia, Jumat, 27 Maret 2020.
Ia mengatakan dalam kondisi seperti sekarang para tenaga kesehatan seperti perawat, petugas lab, termasuk dokter yang berada di garda terdepan merupakan orang yang paling rentan terpapar virus.
Jika dokter-dokter ini ikut terpapar atau terinfeksi, maka mereka akan menjalani prosedur karantina selama 14 hari. Jika kondisi ini terjadi dokter yang jumlahnya sedikit ini akan berkurang lagi. Dan pada akhirnya hal itu akan berdampak pada pelayanan pasien.
“ Dokter kita terbatas jadi memang sangat penting masyarakat patuh pada instruksi pemerintah salah satunya sosialdistancing. Dengan itu kita membantu meringankan tugas ,” jelas Rabiul pada Tempo saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Corona, jumlah warga Sultra yang positif terinfeksi virus corona sebanyak tiga orang. 17 orang berstatus PDP dan ada 1.734 berstatus ODP.