INFO NASIONAL — Untuk dapat memfungsikan rumah dinasnya sebagai kamar isolasi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, terus mengebut pembangunannya hingga malam hari.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Hendi tersebut menuturkan progres pembangunan sudah lebih dari 50 persen pada Rabu, 25 Maret 2020, dan diperkirakan mencapai 70 persen pada hari ini, Kamis, 26 Maret 2020.
Hendi menegaskan tetap optimistis jika kamar-kamar isolasi yang dibangun di rumah dinasnya bisa selesai pada 30 Maret 2020 mendatang.
Hendi pun menuturkan jika dirinya akan terus memantau progres pembangunan kamar isolasi, baik di rumah dinasnya maupun yang ada di gedung Diklat Pemerintah Kota Semarang.
“Kalau kemarin sudah 50 persen, saya rasa hari ini sudah mencapai 70 persen. Mereka mengatakan Sabtu fisik siap, tinggal nanti dimasukkan semua peralatan,” tuturnya.
"Saya cek terus kedua tempat itu sampai Minggu besok, baik Diklat maupun rumah dinas. Sehingga Senin tanggal 30 nanti bisa siap kalau akan digunakan untuk keperluan penanganan Covid-19,” ucapnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Suryaty, meyakinkan jika pembangunan fisik kamar isolasi di rumah dinas wali kota Semarang sesuai standar yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang.
"Pembangunannya sesuai standar dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), bilik disinfektan jenis sprai dan uap, juga wastafel," ujar Suryaty.
"Jadi, pekerjaan fisik yang dilakukan Dinas PU di bawah supervisinya, dari Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk standarnya," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, juga meyakinkan jika sejumlah standar sterilisasi terjaga betul dalam pengoperasian kamar-kamar isolasi tersebut nantinya.
"Orang yang keluar masuk area kamar-kamar isolasi kita batasi, ada penyaring udara seperti hepafilter juga," ucapnya.
"Tapi ini digunakannya ketika kamar-kamar isolasi rumah sakit yang ada di Kota Semarang sudah tidak dapat menampung PDP lagi. Yang tentu saja, harapannya tidak sampai seperti itu," tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang itu. (*)