TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno mendukung isolasi total atau lockdown DKI Jakarta untuk menangani penyebaran virus Corona atau Covid-19. Namun dia meminta agar pemerintah menyalurkan bantuan sosial untuk masyarakat terlebih dulu sebelum karantina wilayah ini diberlakukan.
"Jangan dibalik, partial lockdown dulu baru bantuan. Bantuan dulu baru partial lockdown," kata Sandiaga dalam keterangannya melalui Google Meet, Kamis, 26 Maret 2020.
Sandiaga juga mengusulkan pemerintah memerlukan realokasi anggaran sebesar Rp 200 triliun dari APBN 2020 untuk penanganan di luar anggaran yang sudah dialokasikan untuk penanganan Corona. Sebanyak Rp 50 triliun di antaranya, menurut Sandi, harus digelontorkan untuk membantu 40 persen masyarakat miskin Indonesia.
Menurut Sandiaga, bantuan itu harus disalurkan secepatnya. Bantuan, kata dia, akan membuat masyarakat lebih tenang sehingga tak harus ke luar rumah untuk bekerja. "Begitu orang pegang (uang) cash mereka akan tenang, tidak akan mencari-cari rasionalitas keluar dari tempat tinggalnya untuk mencari nafkah," ujar Sandiaga.
Sandiaga menilai DKI Jakarta siap untuk isolasi total atau lockdown. Dia juga berpendapat, 463 kasus positif Covid-19 di Ibu Kota saat ini bukanlah angka akurat. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini memprediksi, kasus yang ada akan jauh lebih tinggi jika dilakukan tes massal.
Ia mengatakan rapid test memang salah satu opsi, tetapi ia menilai masih akan banyak kasus tak terdeteksi. "Jumlahnya masih akan jauh dari yang sudah terkonfirmasi karena kita kesulitan mendatangkan fasilitas tes yang akurat," ucap Sandiaga.