TEMPO.CO, Ternate-Pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Kota Ternate, Maluku Utara, diketahui sempat diizinkan pulang sebelum hasil uji laboratorium spesimen Covid-19 keluar.
Asghar Saleh, Direktur Yayasan Rorano Maluku Utara, mengatakan dari laporan riwayat perjalanan, pasien yang dinyatakan positif covid-19 tersebut diketahui sempat menginap selama sembilan hari di Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoirie Ternate. Pasien dikabarkan mengeluh sakit flu, demam, batuk dan muntah dan pernah memeriksakan diri di ruang poli penyakit dalam rumah sakit tersebut .
“Sebelumnya pasien tersebut bahkan dimasukan dalam daftar orang dalam pengawasan (OPD) oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, namun tidak diisolasi,” kata Asghar kepada Tempo, Selasa, 25 Maret 2020.
Menurut Asghar, dalam penanganan Covid-19, Pemerintah Daerah Maluku Utara sebaiknya mengikuti protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah pusat. Pemerintah daerah juga diharapkan untuk dapat lebih aktif mengidentifikasi orang yang diduga terpapar Covid-19 dan lebih ketat melakukan screening pada setiap orang yang diduga suspect.
“Langkah itu penting dipatuhi untuk mencegah penyebaran virus tersebut secara masif. Kami juga minta Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk transparan soal penanganan Covid-19. Selama ini Satuan Tugas Penanganan covid-19 Maluku Utara tak begitu jujur soal data pada publik,” ujar Asghar.
Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara Rosita Alkatiri mengatakan pemulangan pasien positif corona itu dari rumah sakit lantaran telah melewati masa inkubasi 14 hari dan kondisi fisiknya sudah membaik. “Kami pulangkan setelah hasil Laboratorium keluar,” kata Rosita yang dihubungi.
BUDHY NURGIANTO
