TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan rapid test Corona diprioritaskan untuk tenaga medis. Hal ini disampaikan Jokowi saat ditanya ihwal niat Dewan Perwakilan Rakyat mengadakan rapid test Covid-19 untuk anggota dan keluarganya.
"Tadi pagi saya telah perintahkan kepada Menteri Kesehatan agar rapid test diprioritaskan kepada dokter dan tenaga medis serta keluarganya terlebih dulu," kata Jokowi dalam konferensi pers, Selasa, 24 Maret 2020.
Selain para tenaga medis dan keluarga, Jokowi berujar yang diprioritaskan untuk rapid test adalah orang-orang yang bersinggungan dengan pasien Covid-19.
"Dan juga para ODP (orang dalam pantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan) serta keluarganya. Ini yang harus didahulukan," kata Jokowi.
Sebelumnya, DPR menyatakan bakal menggelar rapid test untuk anggota dan keluarganya. Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar sebelumnya mengatakan, rapid test direncanakan mulai pada Kamis, 26 Maret 2020.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, sejumlah anggota DPR patungan membeli 40 ribu alat rapid test Corona dari Wuhan, Cina. Dasco berujar selain digunakan untuk anggota DPR dan keluarganya alat itu juga akan disumbangkan ke rumah sakit-rumah sakit.
"Pembelian rapid test itu bukan dengan dana pemerintah atau APBN, tapi patungan dari kawan-kawan anggota DPR," kata Dasco kepada Tempo, Jumat pekan lalu, 20 Maret 2020.
Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin mengatakan, DPR berinisiatif mengadakan rapid test itu karena banyak anggota Dewan yang bepergian ke daerah dan ke luar negeri selama masa reses. "Beberapa fraksi pengen mengadakan itu secara swasembada melalui dana fraksi masing-masing," kata Azis.